Jakarta (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga menjamin kesiapan infrastruktur seluruh produknya, tidak terkecuali untuk produk terbaru bahan bakar aviasi (pesawat) yang saat ini dalam pengembangan yakni Sustainable Aviation Fuel (SAF) untuk rangkaian tes mulai dari Ground Test hingga Flight Test.

“Bertanggung jawab di sisi hilir, kami terus mempersiapkan sarfas (sarana dan fasilitas) dan kompetensi tim Pertamina Patra Niaga untuk menyalurkan SAF sebagai inovasi bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi industri penerbangan,” jelas Direktur Pemasaran Pusat & Niaga, PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya di Jakarta, Kamis.

Maya Kusmaya mengatakan meski masih dalam tahapan rangkaian uji coba, Pertamina Patra Niaga berkomitmen mendukung penuh pengembangan SAF.

Pengembangan produk SAF merupakan kolaborasi antara Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Lemigas, BRIN, Garuda Indonesia dan Garuda Maintenance Facility, serta Pertamina Group melalui Research & Technology Innovation (RTI), Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan Pertamina Patra Niaga.

Komitmen awal dukungan Pertamina Patra Niaga ini dilakukan melalui penerimaan sekitar 80 ribu liter di Soekarno Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation (SHAFTHI) dari Cilacap.

Target awal, SAF yang diterima ini akan digunakan untuk rangkaian tes, yang terakhir adalah untuk kebutuhan static test yang dilakukan pada mesin jet CFM56-7B yang biasa digunakan pada pesawat komersil di fasilitas Test Cell milik GMF Aeroasia sebesar 25 ribu liter.

Maya dalam keterangan resmi melanjutkan static test SAF menunjukkan hasil yang baik, dimana tidak didapatkan perbedaan signifikan pada response engine dengan hasil tes bahan bakar aviasi Jet-A1 yang selama ini disalurkan Pertamina Patra Niaga.

“Artinya, kualitas SAF jika dilihat dari static test cukup serupa, sehingga bisa dilanjutkan ke tes selanjutnya, mulai dari Ground Test hingga Flight Test. Ini merupakan milestone terbaru pengembangan SAF mengingat pengujian sebelumnya hanya di pesawat militer, kita akan mulai bergerak untuk di pesawat komersil, dan kami siap menyediakan SAF untuk seluruh rangkaian uji,” terangnya.

Maya meneruskan bahwa penyaluran SAF ini juga sudah masuk dalam agenda dunia, dimana beberapa bandara di dunia dan maskapai telah menggunakan SAF.

“Langkah penyaluran SAF menjadi langkah Pertamina Patra Niaga menyediakan bahan bakar aviasi yang lebih baik bagi kebutuhan industri penerbangan di Indonesia. Ini juga akan menjadi langkah Pertamina grup menjalankan program transisi energi sekaligus untuk mencapai target Net Zero Emission 2060,” tukas Maya.

Baca juga: Pertamina Petrochemical Trading salurkan orthoxylene di pasar domestik

Baca juga: Produk UMKM Rumah BUMN Pertamina rambah pusat perbelanjaan

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023