Stuttgart (ANTARA News) - Lebih dari 100 pendukung Inggris ditahan di Stuttgart sepanjang malam, sebagian besar akibat mabuk dan perilaku agresif ketika mereka berkumpul untuk menunggu pertandingan babak kedua menghadapi Ekuador, Minggu, demikian menurut polisi, Sabtu. Stefan Keilback, jurubicara kepolisian Stuttgart mengatakan, sebanyak 113 pendukung Inggris ditahan di pusat kota setelah kedapatan mabuk berat sambil melemparkan meja dan botol minuman. "Tidak ada hooligan, hanya mereka yang mabuk-mabuk," katanya. Seorang jurubicara kepolisian Inggris yang berada di Jerman mengatakan, dari 113 pendukung itu, 110 diantaranya ditahan demi untuk pencegahan, sementara tiga lainnya karena masalah serius, yaitu melempar meja dan memiliki obat terlarang. Berdasarkan hukum kepolisian Jerman, seseorang bisa ditahan bila memperlihatkan perilaku mengancam jika mereka diyakini akan melakukan tindak kejahatan. Menurut jurubicara kepolisian Inggris, seorang jaksa penuntut sedang memeriksa ke-113 pendukung tersebut dan ia berharap mereka ditahan sampai Piala Dunia usai. Sementara itu seorang jurubicara Kementerian Dalam Negeri Inggris menyatakan bahwa telah terjadi keributan antara pendukung Inggris dengan pedukung Tunisia. Stephen Thomas, kepala kepolisian Inggris yang bertugas di Jerman, memuji polisi Jerman yang telah menahan para pendukung Inggris tersebut, karena sebagian diantara mereka menyanyikan lagu bernada rasis. "Sekitar 300 sampai 400 pendukung (Inggris) minum-minum di pusat kota Stuttgart pada pukul enam sore dan pada pukul satu subuh hanya tinggal 100 orang. Mereka menolak untuk bubar dan polisi kemudian menahan mereka," kata Thomas seperti dikutip BBC. Pendukung Inggris selama ini memang dikenal punya sejarah sering berbuat onar, tapi sejauh ini, ternyata tidak banyak aksi kerusuhan yang terjadi di Jerman. Mereka yang ditahan umumnya karena melakukan kejahatan ringan, yaitu mabuk-mabukan atau mencoba masuk stadion tanpa tiket. Sekitar 60.000 pendukung Inggris saat ini diperkirakan sudah berada di Stuttgart untuk memberikan dukungan kepada tim mereka yang akan berhadapan dengan Ekuador di pertandingan babak kedua, Minggu, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006