Washington (ANTARA News) - Empatbelas warga negara Arab Saudi tahanan Amerika Serikat di penjara untuk tersangka teroris asing teluk Guantanamo sudah dipulangkan, kata Pentagon hari Sabtu. Dikatakannya bahwa pemulangan terahir menyisakan sekitar 120 tahanan, yang Amerika Serikat putuskan dapat "dialihkan atau dibebaskan", dan lebih kurang 450 secara keseluruhan. "Keberangkatan tahanan sisa itu masih dibahas oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara lain," kata Pentagon dalam pernyataannya. Banyak di antara yang ditahan di Guantanamo, Kuba, ditangkap di Afganistan dalam perang pimpinan Amerika Serikat untuk menumbangkan Talib sesudah serangan 11 September atas negara adidaya itu. Banyak yang sudah ditahan bertahun-tahun dan hampir semua disekap tanpa dakwaan. Pentagon menyatakan pelepasan terahir membuat jumlah tahanan dibebaskan dari Guantanamo mencapai 310 orang. Pejabat Afgan pada 14 Juni menyatakan ke-96 orang Afgan ditahan di Guantanamo segera dikembalikan ke Afganistan. Kecaman dunia atas perlakuan terhadap tahanan penjara itu meningkat bulan Juni sesudah tiga tahanan bunuh diri. Washington menyatakan tahanan Guantanamo sebagai "petempur asing", menolak mereka sebagai tawanan perang, yang harus mendapat hak tertentu berdasarkan atas hukum antarbangsa. Presiden George W Bush pernah menyatakan akan menutup penjara itu, tapi yang penting pertama ialah menjelaskan bagaimana tahanan di sana dapat diadili. Mahkamah Agung Amerika Serikat bulan ini diperkirakan memutuskan pembentukan pengadilan tentara khusus untuk menyidangkan beberapa tahanan sebagai tersangka penjahat perang. Gedung Putih hari Jumat memperingatkan akan "keyakinan palsu" bahwa pusat penahanan di teluk Guantanamo akan segera tutup sesudah Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan nasib tawanan di sana. "Alurnya memerlukan waktu, tapi presiden memang ingin menutupnya," kata jurubicara Tony Snow, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006