"Ancaman tentu dari terbukanya akses informasi melalui Internet adalah pornografi."
Pontianak (ANTARA News) - Penggunaan piranti telekomunikasi canggih ukuran genggaman (gadget) di Indonesia saat ini mencapai angka 240 juta unit, kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freddy H. Tulung.

"Angka tersebut lebih banyak dibanding penduduk Indonesia yang jumlahnya di kisaran 230 juta jiwa, sementara tingkat penggunanya mencapai 67 persen," ujar di Pontianak, Selasa.

Ia menilai, untuk proporsi kepemilikan gadget, terutama berbentuk telepon cerdas multi-fungsi (smartphone) terbanyak di Pulau Jawa, di mana rata-rata satu orang mempunyai dua gadget, sedangkan akses telekomunikasi kini telah mencapai di wilayah pedesaan.

Namun, ia mengingatkan, infrastruktur telekomunikasi mencapai pedesaan, namun belum diimbangi dengan kesiapan sosial budaya secara baik.

"Kecepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi tidak mampu mengimbangi pemanfaatannya untuk meningkatkan kesejahteraan, namun lebih ke fungsi-fungsi hiburan yang sifatnya pribadi," katanya.

Ia mencontohkan, di Thailand ada kemampuan warganya memanfaatkan teknologi untuk mendukung kesejahteraan ekonomi.

Untuk mengakses informasi di tengah masyarakat Indonesia, menurut dia, televisi masih mendominasi dibanding media lainnya.

"Tetapi, peringkat kedua smartphone, sedangkan radio di peringkat ketiga," ujar Freddy.

Adapun pengguna terbanyak pemanfaatan teknologi  informasi berusia di bawah 34 tahun, dan mereka paling sering mengakses Internet di rumah, saat di jalan (mobile) dan ke kafe.

Permasalahan terhadap konten media yang diakses, menurut dia, adalah banyak yang mengandung unsur radikalisme, kekerasan, pornografi, mistis, hedonisme, konsumerisme, sinisme, pesimisme dan narsisme.

"Ancaman tentu dari terbukanya akses informasi melalui Internet adalah pornografi. Kalau di rumah, orang tua terkadang tidak tahu teknologi, sehingga tetap ada cara untuk membukanya," katanya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013