Kegiatan pelatihan ini merupakan yang pertama kali dipersiapkan untuk bekerja di perusahaan Yih Quan Footwear asal Taiwan
Batang, Jateng (ANTARA) - Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, berkolaborasi dengan Anjungan Siap Kerja dan Kementerian Ketenagakerjaan RI menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan menyelenggarakan pelatihan menjahit pada warga sekitar untuk menyambut operasional sejumlah perusahaan di kawasan itu pada 2024.

Direktur Utama KIT Batang Ngurah Wirawan di Batang, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan pelatihan menjahit yang bersumber dari dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)  ini berlangsung selama sebulan yaitu mulai 24 Juli 2023 hingga 24 Agustus 2023.

"Kegiatan pelatihan ini merupakan yang pertama kali dipersiapkan untuk bekerja di perusahaan Yih Quan Footwear asal Taiwan. Kami berharap dengan berdirinya Kawasan Industri Terpadu Batang ini dapat menyerap tenaga kerja bagi warga di sekitar kawasan industri," katanya.

Dikatakannya pelatihan ini diberikan pada warga sekitar kawasan industri untuk mengembangkan keterampilan atau SDM yang bersertifikasi.

Kegiatan ini, kata dia, menjadi salah satu bentuk realisasi komitmen Kawasan Industri Terpadu Batang berkontribusi pada masyarakat sekitar dan membantu meningkatkan keterampilan penduduk lokal, serta bentuk dukungan kawasan terhadap tenant industri.

"Saat ini, sudah ada 6 dari 13 tenant yang memasuki tahap konstruksi, di antaranya Yih Quan Footwear Indonesia yang bergerak di bidang industri sepatu asal Taiwan. Perusahaan ini diperkirakan beroperasi pada 2024 dan saat ini sedang dalam tahap persiapan penerimaan karyawan," katanya.

Ia mengatakan pada pelatihan ini, peserta diberikan materi oleh instruktur yang berpengalaman seperti mengenai dasar-dasar menjahit, pemahaman pola, mengoperasikan mesin jahit dan mesin obras, serta mesin lubang kancing.

KIT Batang menyediakan fasilitas ruang pelatihan yang nyaman dan dilengkapi dengan peralatan modern untuk mendukung proses pembelajaran.

Setelah selesai merampungkan pelatihan, peserta juga akan melaksanakan ujian sertifikasi sebagai tanda bahwa mereka lulus dan berkompeten dalam menjahit.

"Program pelatihan berbasis kompetensi operator garmen ini diharapkan menjadi jembatan antara pengelola kawasan, tenant industri, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem kawasan industri berkelanjutan," katanya.

Ia mengatakan KIT Batang merupakan kawasan terbesar di Jawa Tengah yang nantinya akan membutuhkan ribuan tenaga kerja untuk bekerja di perusahaan berskala internasional.

"Kami sangat mengutamakan keselamatan karyawan yang bekerja di Kawasan sehingga kedepannya akan disediakan shuttle bus atau mini bus untuk membawa suluh pekerja dari gerbang kawasan sampai tenant," kata Ngurah Wirawan .

Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Semarang Heru Wibowo mengatakan KIT Batang dengan Kementerian Ketenagakerjaan sudah terjalin hubungan yang harmonis.

"Kami mengharuskan warga ikut serta terlibat bekerja di KITB, dimulai dengan pelatihan menjahit di Yih Quan Footwear Indonesia yang akan beroperasi awal 2024. Pada pelatihan ini disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan tenant di KITB agar warga setempat tidak sekadar menjadi penonton," katanya.

Baca juga: Pemkab Batang targetkan 500 ribu naker terserap di KIT hingga 2030

Baca juga: KIT Batang-Korea Selatan kerja sama pengembangan industri dan UMKM 

Baca juga: Kementerian PUPR percepat pembangunan infrastruktur KIT Batang Jateng

Baca juga: 50 keluarga di sekitar kawasan industri Batang terdampak banjir lumpur

Pewarta: Kutnadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023