Jakarta (ANTARA News) - Satu penelitian menyatakan bahwa dengan menambahkan lebih banyak serat dalam pola makan sehari-hari, dapat membantu menurunkan risiko terserang stroke.

Para peneliti di University of Leeds melakukan delapan penelitian di seluruh Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Jepang antara tahun 1990 dan 2012. Mereka menemukan bahwa responden yang meningkatkan konsumsi serat makanan sebanyak tujuh gram per hari, mengalami penurunan risiko terserang stroke hemoragik dan iskemik.

Stroke terjadi ketika gumpalan blok suplai darah ke otak atau pembuluh darah di otak pecah.

Serat yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran dan biji-bijian memiliki efek membuat perut menjadi lebih kenyang untuk waktu yang lebih, sehingga dapat membantu mempertahankan berat badan yang sehat.

Serat juga membantu pencernaan dan dapat mencegah sembelit. Dokter merekomendasikan 14 gram serat makanan per 1.000 kkal, atau setara dengan 25 gram untuk perempuan dan 38 gram untuk pria. Ini adalah jumlah yang dicatat terbukti secara klinis untuk melindungi orang dari penyakit kardiovaskuler.

American Heart Association merekomendasikan delapan sampai 10 porsi buah dan sayuran dan enam sampai delapan porsi biji-bijian setiap hari.

"Meningkatkan asupan serat Anda tidak selalu berarti perubahan jumlah pola makan, namun juga beralih jenis seperti dari roti putih ke roti gandung, atau dari serealia lain. Ini adalah cara menakar yang sederhana namun banyak manfaat," kata Victoria Burley, profesor dari Sekolah Ilmu Pangan dan Gizi di University of Leeds, sebagaimana dikutip dari MedicalDaily.

"Asupan yang lebih besar dari makanan kaya serat - seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan- adalah hal yang penting bagi semua orang, dan terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko stroke seperti kelebihan berat badan, merokok, dan memiliki tekanan darah tinggi," kata Diane Threapleton, penulis utama studi tersebut.

(M048)

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013