Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah (Kementerian BUMN) kemungkinan akan merombak direksi PT Telkom Indonesia Tbk saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2006 pada 30 Juni 2006. Sekretaris Meneg BUMN, Said Didu, di Jakarta, Minggu mengatakan, sesuai agenda RUPST perombakan direksi Telkom dimungkinkan untuk dapat disetujui pemegang saham. "Selain pergantian, juga akan ada penambahan jumlah direksi dari tujuh menjadi 10 direksi," kata Said Didu. Menurut sumber di Kementerian BUMN, sejumlah direksi termasuk Dirut Telkom Arwin Rasyid kemungkinan masuk dalam jajaran yang akan diganti. "Fit and proper test (uji kemampuan dan kepantasan--red) sedang berlangsung sejak beberapa hari lalu," kata sumber itu. Desakan perombakan direksi Telkom, juga terkait penahanan dua direksi atas kasus dugaan korupsi penyelenggaran jasa telepon internet (VoIP) di tubuh BUMN telekomunikasi itu, sehingga kinerja direksi itu tidak maksimal. Sementara itu, anggota Komisi VI DPR Syafrin Romas, mengatakan, dirinya mendengar kabar bahwa Arwin Rasyid dan Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng yang bakal dicopot. "Pencopotan Arwin karena dianggap tidak memiliki visi nasional. Hal itu terkait adanya rencana privatisasi sejumlah anak perusahaan," kata Romas. Ia mengakui, telah mendengar adanya sinyalemen Telkom akan melepas sejumlah anak perusahaan ke Singtel, Singapura. "Kalau itu benar-benar terjadi maka ini akan menjadi ancaman bagi negara, menyusul lepasnya saham PT Indosat ke tangan asing (Singapore Technologies Telemedia--red), Singapura dua tahun lalu," ujar Romas. Untuk itu lanjutnya, pemerintah mungkin perlu meninjau ulang lagi kinerja para direksi. "Artinya BUMN yang strategis seharusnya betul-betul dipimpin oleh orang punya jiwa nasionalisme, jangan sampai meragukan," tegas Romas. Menurut Said Didu, terkait pergantian direksi lama dirinya tidak mengetahui, namun soal penambahan jumlah direksi, hal ini sudah pernah diagendakan pada rapat-rapat pemegang saham sebelumnya. Diketahui, selain mengangendakan persetujuan atas penggantian dan/atau penambahan jumlah anggota direksi, RUPS juga akan mengesahkan laporan keuangan tahun buku 2005.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006