Bendera partai bagi seluruh partai politik yang ada di Indonesia merupakan simbol yang harus dihormati
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya telah siap melaporkan oknum aktivis pembakar bendera partai di Jalan Cikini Raya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Untuk diketahui, PDIP memiliki militansi yang tinggi termasuk dalam mengibarkan jutaan bendera di seluruh Tanah Air, dan menjaganya dari tindakan yang tidak pantas," katanya usai acara pelatihan juru kampanye (Jurkam) muda partai di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu.

Bendera partai bagi seluruh partai politik yang ada di Indonesia merupakan simbol yang harus dihormati. Oleh karena itu, PDI Perjuangan akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan pelaku pembakaran bendera partai ke kepolisian.

Dia mengatakan semua pihak harus mengedepankan etika dalam berpendapat dan berekspresi.

"Kejadian pembakaran bendera PDIP sangat disayangkan. Menjelang Pemilu 2024 maka semua pihak harus menahan diri dari perbuatan yang memancing emosi massa. Sebab pembakaran bendera bisa menimbulkan kemarahan di akar rumput," katanya menegaskan.

Baca juga: Pembakaran bendera PDIP, budayawan NU: rendahnya pendidikan politik

Baca juga: Sekjen PDIP minta jurkam partai teladani intelektual bung karno


Pembakaran bendera itu dilakukan sekelompok aktivis yang melakukan unjuk rasa membela Rocky Gerung, yang diduga menghina Presiden Jokowi. Dalam aksinya, mereka membakar bendera PDIP saat aksi unjuk rasa di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).

Djarot menegaskan pelaporan PDIP atas Rocky Gerung dalam koridor hukum, sehingga patut dipertanyakan maksud aksi pembakaran bendera PDIP tersebut.

Dia mengatakan semua pihak harus menjaga suasana kondusif menjelang pesta demokrasi 2024.

"Peningkatan demokrasi di Indonesia termasuk mengekspresikan segala hal sesuai dengan kehendak rakyat, menunjukkan bagian dari peradaban bangsa untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita betul-betul negara yang mampu berdemokrasi," kata Djarot.

Pewarta: Fauzi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023