Padang (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menegaskan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) desa yang dicanangkan sejak 2021 merupakan upaya terpadu untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan.

"Melalui SDGs desa ini kita harapkan ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, lingkungan, pendidikan, ramah perempuan, berjejaring dan desa tanggap budaya," kata Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Pedesaan Kemendes PDTT Nursaid di Padang, Sumatera Barat, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Nursaid saat memberikan arahan pada pembukaan Ekspedisi Nasional Youth Conference yang mengusung tema "Kolaborasi budaya dalam ekspedisi untuk nagari di surga tersembunyi" yang diselenggarakan Universitas Andalas.

SDGs desa secara konsep dapat dioperasikan melalui program dan kegiatan. Misalnya, infrastruktur pengembangan desa wisata yang utamanya destinasi prioritas nasional. Termasuk desa adat, desa inklusif, desa ramah perempuan, peduli anak dan sebagainya.

Guna mewujudkan SDGs desa, pemerintah menggelontorkan dana desa yang diiringi dengan pedoman penggunaan anggaran itu untuk tahun 2023 melalui Peraturan Menteri Desa Nomor 8 Tahun 2022 tentang prioritas penggunaan dana desa tahun 2023.

Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa prioritas penggunaan dana desa diarahkan untuk percepatan pencapaian SDGs desa melalui pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa. Kedua, program prioritas nasional sesuai kewenangan desa.

Berikutnya, ujar dia, dana desa tahun 2023 dapat digunakan untuk mitigasi penanganan bencana alam maupun nonalam sesuai kewenangan desa. Dengan kata lain, prioritas penggunaan anggaran itu harus merujuk pada kewenangan desa.

Tidak hanya itu, penggunaan dana desa untuk pemulihan terdiri dari pendirian, pengembangan dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milik desa (bumdes) atau badan usaha milik desa bersama. Selanjutnya untuk pengembangan desa wisata, dan terakhir pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan bumdes atau badan usaha milik nagari.

Pada kesempatan itu, Nursaid mengatakan kendati penggunaan dana desa untuk pengembangan desa wisata sudah diperbolehkan, namun faktanya masih banyak desa yang anggarannya tidak cukup untuk mengembangkan desa wisata.

Oleh karena itu, Kemendes PDTT telah memfasilitasi usulan dari daerah untuk pengembangan objek wisata secara selektif sebagai stimulan guna pengembangan, serta pembangunan desa wisata Nusantara berkelanjutan.


Baca juga: Menparekraf ajak mahasiswa kembangkan pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Mendes PDTT minta perempuan lebih dilibatkan dalam pembangunan desa

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023