Denpasar, (ANTARA News) - Wilayah pantai Lepang dan Tegal Besar, Kabupaten Klungkung, tempat penyu bersandar untuk bertelur mulai menjadi daya tarik masyarakat untuk mengelolanya. "Setidaknya untuk melestarikan binatang yang langka ini, di kedua wilayah tersebut rencananya akan dibangun kolam penangkaran untuk pengembangbiakan, sebelum di lepas ke habitatnya," kata IB Arnaya salah seorang staf Badan Konservasi Sumber Daya Alam Bali, di Klungkung, Minggu. Menurutnya, kolam yang diperlukan untuk menangkar tukik penyu sebelum di lepas idealnya berukuran dua kali dua meter. Satu meter mampu menampung antara 50 hingga 75 tukik penyu. "Penangkaran tersebut kira-kira memerlukan waktu tiga hingga empat bulan, sebelum di lepas ke laut atau ke habitatnya akan terlebih dahulu di seleksi untuk mengurangi resiko kematian tukik tersebut," ujarnya. Dikatakan, untuk membangun sebuah kolam penangkaran tukik tersebut diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. "Sedangkan kalau dilihat dari jumlah kedatangan penyu di Tegal Besar untuk bertelor di perlukan antara dua hingga empat kolam," paparnya. Ia mengharapkan dalam waktu dekat pembuatan kolam di kedua wilayah tersebut terwujud, terlebih kesiapan dari warga masyarakat untuk bersama-sama berupaya melestarikan satwa langka tersebut.(*)

Copyright © ANTARA 2006