Gorontalo (ANTARA News) - Banjir yang melanda kota Gorontalo mengakibatkan warganya panik, apalagi seluruh ruas jalan di kota itu macet total dan aliran listrik padam. Wartawan ANTARA News di Gorontalo, Minggu, melaporkan bahwa beberapa warga bahkan berdebat dan berkelahi berebut bentor (sejenis becak bermotor) yang menjadi kendaraan khas daerah tersebut, karena ingin menyelamatkan harta bendanya. Mereka berebut menyelematkan harta benda dan ternak, terutama warga yang bermukim yang ketinggian air banjirnya baru mencapai 0,5 meter. Mereka menyelamatkan harta dan ternak ke ruas jalan yang ketinggian airnya belum terlampau tinggi. Hujan yang terus menerus di Kota Gorontalo dan luapan Sungai Bone menyebabkan tujuh kelurahan di kota tersebut, yakni Kelurahan Talumolo, Botu, Bugis, Padebuolo, Tamalate, Ipilo, dan Tenda, yang terdapat di Kecamatan Kota Selatan dan Kota Timur terendam air setinggi dua meter. Banjir terus meningkat dan diperkirakan setiap lima menit ketinggian air bertambah sekira 20 centimeter, bahkan beberapa rumah terlihat tergenang air mencapai atap. Cepatnya luapan dan tingginya banjir tersebut menambah kepanikan, apalagi aliran listrik padam sejak pukul 04.00 WITA, dan selama seminggu terakhir ini Gorontalo diguyur hujan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006