Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan seorang pemimpin harus berintegritas dan memberikan contoh sikap antikorupsi bagi semua pihak agar praktik korupsi bisa ditekan, khususnya di lingkungan pemerintah provinsi.

“Dengan demikian, selain praktik korupsinya bisa ditekan, pelayanan publik juga akan maksimal dan masyarakat terlayani dengan baik,” katanya setelah membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2023 di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jateng, Semarang, Senin.

Menurut dia, aparatur sipil negara (ASN) sudah sepatutnya bangga sebagai abdi negara setelah mampu melayani masyarakat secara maksimal.

Namun demikian, hal ini baru bisa terwujud jika para ASN memiliki pimpinan yang memberikan contoh sikap integritas dan antikorupsi.

Gubernur Jateng dua periode itu menyebut pimpinan yang masih memikirkan perut sendiri adalah potensi munculnya tindak pidana korupsi.

“Begitu mereka bisa menjadi contoh tentu ada inovasi yang diberikan, ya perbaikan sistem. Perbaikan sistem itu layanan publik kok, mudah-murah-cepat, tuntaskan tugas itu,” ujarnya.

Ganjar juga mengingatkan pentingnya transparansi administrasi apabila nilai-nilai tersebut sudah diwujudkan karena dengan demikian, maka pemimpin bisa memberikan pertanggungjawaban secara tepat dan menyeluruh.

“Administrasinya tinggal dua saja, yakni transparan dan akuntabel. Nilai-nilai itu sederhana, kalau itu dilakukan akan menjadi strong leader, dia punya sikap yang kuat, dan tidak pernah takut,” katanya.

Dia berharap semakin banyak pemimpin berkarakter kuat agar tidak ada lagi korupsi, kolusi atau pungutan liar serta banyak inovasi yang didorong pemimpin masa depan sebagai pemantik kemajuan bangsa Indonesia.

“Banyak juga kepemimpinan yang bagus, yang mereka bisa lakukan sehingga layanan masyarakat cepat, negaranya pasti maju,” ujarnya. ***2***

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023