Jakarta (ANTARA) - Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia menjalin kerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberikan literasi atau edukasi tentang pasar modal kepada komunitas persepak bolaan Indonesia.

Kerja sama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Ketua Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia dan Direktur Utama BEI Iman Rachman di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Senin.

Dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani ini, BEI memberikan sarana serta prasarana, termasuk narasumber dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi investasi pasar modal kepada komunitas yang tergabung dalam Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia. Juga, kerja sama ini merupakan upaya BEI memasyarakatkan serta meningkatkan pemahaman terhadap pasar modal Indonesia, khususnya dalam lingkungan komunitas pesepak bola.

“Penandatanganan ini akan menjadi inisiatif baru dan komitmen antara BEI dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia untuk bersinergi bersama dalam menggerakkan generasi sepak bola,” kata Iman.

Iman menyebut, jumlah dana yang akan disalurkan, yang didapatkan dari para donatur di BEI yang terdiri dari beberapa perusahaan tersebut adalah kurang lebih Rp20 miliar.

“Kami percaya bahwa pemahaman tentang pentingnya investasi, perencanaan keuangan, merupakan hal yang penting bagi para atlet sehingga dapat memanfaatkan masa produktifnya dan tidur nyenyak di masa pensiun,” ucap Iman.

Baca juga: PSSI umumkan pendirian Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia

Sementara itu Erick Thohir mengatakan kerja sama ini semakin mendukung tujuan berdirinya Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia untuk memperhatikan masa depan atlet dari sisi kesehatan dan kondisi sosial.

“Ketika PSSI ulang tahun 93 tahun, saya bertemu mereka kondisinya prihatin. Jangan sampai pahlawan bangsa kita yang bermain sepak bola ini seperti ayam aduan, seperti diadu ya sudah,” kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

“Nah inilah kenapa sejak awal, langsung ketika ingin prestasi timnas kita baik kita juga harus lihat kembali pahlawan olahraga yang telah memberikan dirinya pada kita, ini kita harus rawat,” tambahnya.

“Karena itu salah satu program dari yayasan kembali menuntaskan perlindungan kesehatan kepada mereka, bekerja sama dengan BPJS,” katanya.

Tidak hanya kepada para pemain yang sudah pensiun, Erick mengatakan kerja sama ini mendukung tujuan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia dari segi penataan karier pemain muda hingga pensiun nanti.

“Ini ada pertandingan U-17 Piala Dunia, mereka pun akan tua. Tapi kalau mereka tidak ada kepastian setelah mereka menjadi pahlawan, mereka memberikan kemenangan di SEA Games untuk tim U-22 kita, tidak ada masa depan, kita berdosa,” kata Erick.

Dalam kesempatan yang sama, pria 53 tahun itu juga mengatakan perputaran ekonomi untuk mensejahterakan para pesepak bola sudah muncul, salah satunya adalah dari jalannya kompetisi liga pada musim lalu yang ditaksir mencapai Rp9 triliun dan beberapa pertandingan dari tim nasional Indonesia seperti melawan Argentina pada 19 Juni yang lalu yang ditaksir mencapai Rp1 triliun.

Baca juga: Erick sebut FIFA sepakati Piala Dunia U-17 digelar di empat stadion

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023