Fokusnya kedepan adalah mempertajam perolehan waktu, dan itu masalah mental saja
Jakarta (ANTARA News) - Pelari asal Nusa Tenggara Barat Sudirman Hadi melampaui limit dunia nomor 200 meter remaja putra dalam Kejurnas Atletik Junior dan Remaja 2013 di Stadion Madya Senayan, Jakarta, dengan catatan waktu 22,19 detik.

"Saya punya target untuk juara di nomor ini," kata Sudirman saat konferensi pers di Stadion Madya Senayan Jakarta, Kamis.

Catatan waktu yang diraih Sudirman lebih cepat 00,56 detik dibandingkan limit dunia yaitu 22,75 detik untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Remaja. Dengan prestasi tersebut, Sudirman dipastikan berlaga dalam ajang Kejuaraan Dunia Remaja 2013 di Donetsk, Ukraina pada 10-14 Juli 2013 yang diadakan Federasi Atletik Internasional (IAAF).

"Target selanjutnya adalah juara di Donetsk (Kejuaraan Atletik Dunia Remaja), karena saya punya keyakinan," ujarnya.

Dia menceritakan disiplin dan kerja keras merupakan kunci sukses yang mengantarkannya ke Donetsk, Ukraina. Sudirman mengaku sudah satu tahun berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) di Jakarta.

"Tentu ada perbedaan ketika berlatih di Pelatnas," ujarnya.

Pelatih Sudirman, Agustinus Ngamel, mengaku memberikan latihan lari pagi dan sore hari dengan porsi lebih banyak di sore pasca anak didiknya selesai sekolah.

Agus mengungkapkan bahwa Sudirman memiliki bakat lari namun teknik larinya masih salah. Dia mencontohkan ada gerakan larinya yang memengaruhi gaya Sudirman saat berlari seperti posisi kaki lebih depan dibandingkan dada. "Setelah dianalisa, mungkin ada otot minor yang tidak kuat," ujarnya.

Agus mengatakan, Sudirman akan dikirim ke Kejuaraan Asean Youth di Vietnam pada Juni mendatang, sebagai persiapan menghadapi ajang kejuaraan dunia atletik remaja.

PB PASI menjanjikan uang senilai Rp100 juta bagi atlet yang mampu melampaui limit dunia dan Rp50 juta bagi yang mampu memecahkan rekor nasional. Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan memastikan Sudirman akan diberikan hadiah tersebut dalam bentuk beasiswa setelah yang bersangkutan menjalani tes doping. 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013