Pada hari pertama penyelidikan kasus ini, para pelaku mengakui perbuatan mereka secara ksatria dan jujur.
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono mengungkapkan oknum Kopassus yang melakukan penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, menggunakan senjata untuk latihan di Gunung Lawu.

"Berdasarkan hasil investigasi, serangan tersebut menggunakan enam pucuk senjata yang biasanya digunakan untuk latihan di Gunung Lawu," kata Unggul pada jumpa pers, di Jakarta, Kamis.

Unggul selaku Ketua Tim Investigasi TNI AD memaparkan tersangka menggunakan enam pucuk senjata berupa tiga pucuk senjata laras panjang AK 47, dua pucuk AK 47 replika, dan satu sejata api jenis `sig shower` replika.

Lebih lanjut Unggul menjelaskan bahwa beberapa barang bukti telah dimusnahkan oleh tersangka dan dibuang ke sungai Bengawan Solo.

"Pelaku mengakui bahwa sebagian senjata dimusnahkan dengan cara dibakar lalu dibuang," kata Unggul.

Unggul juga menjelaskan selama enam hari bekerja, tim investigasi telah melaksanakan penyelidikan ke berbagai tempat, seperti Lapas Cebongan, Korem Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Markas Grup 2 Kopassus Karang Menjangan--dan memeriksa 25 orang.

Sehari setelah pembentukan tim investigasi TNI AD, para pelaku mengakui perbuatannya.

"Pada hari pertama penyelidikan kasus ini, para pelaku mengakui perbuatan mereka secara ksatria dan jujur. Mereka juga menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan secara sadar," tutur Unggul.

Serangan yang melibatkan sebelas orang ini, dinyatakan Unggul, sebagai tindakan spontan yang tidak terencana sebagai bentuk solidaritas dan jiwa korsa yang kuat.

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013