Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan permasalahan di Myanmar memang masih menjadi tantangan ASEAN dan untuk menyelesaikannya perlu kemauan politik semua pihak.

"Kita juga harus menyadari situasi dapat diselesaikan kalau ada kemauan politik di seluruh Myanmar," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya pada peringatan HUT ke-56 ASEAN di Jakarta, Selasa.

Jokowi mengatakan bahwa ASEAN terus membantu penyelesaian konflik di Myanmar melalui konsensus lima poin (five point consensus).

Konsensus lima poin yang dimaksud adalah menyerukan penghentian kekerasan, dialog dengan semua pemangku kepentingan, menunjuk utusan khusus untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Myanmar, serta mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi dan bertemu dengan pemangku kepentingan di Myanmar.

Baca juga: Jokowi ingatkan kembali tekad ASEAN yang damai-stabil 56 tahun silam

ASEAN, tambah Jokowi, yang merupakan kapal besar harus terus bergerak maju, berlayar dan tidak boleh karam karena pemimpin-pemimpin ASEAN memiliki tanggung jawab terhadap ratusan jiwa masyarakat di kawasan.

Setelah menghadiri peringatan HUT ke-56 ASEAN, Jokowi kembali menegaskan persoalan di Myanmar menyangkut kemanusiaan dan seluruh rakyat Myanmar.

Penyelesaian situasi di Myanmar, kata Jokowi, kompleks dan tidak mudah karena berhubungan erat dengan berbagai pihak.

"Sehingga memerlukan waktu dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar mau, memiliki kemauan yang sama untuk selesaikan masalah ini, kalo tidak memang sangat sulit," kata Jokowi.

Baca juga: Menilik konflik Myanmar dan tawaran solusi damai ASEAN
Baca juga: RI kembali angkat "Five-point Consensus" di Sidang Umum Ke-44 AIPA


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023