Depok (ANTARA) - Tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI) melakukan pengenalan makanan dan minuman sehat, serta pemeriksaan kesehatan di Kampung Batu Belah yang berada di wilayah perbatasan antara Badui Luar dan Badui Dalam.

Ketua Tim Pengmas FF UI, apt. Tri Wahyuni, M. Biomed, Ph.D., di Kampus UI Depok, Selasa mengatakan jarak yang cukup jauh serta medan yang sulit tidak mengurungkan niat untuk turun lapangan dan memberikan bantuan kepada para anak-anak dan balita.

"Setelah kami tinjau, anak-anak dan balita di sini perlu perhatian khusus terkait kandungan gizi dari makanan dan minuman yang mereka konsumsi," katanya.

Tim pengmas FFUI melakukan pengabdian yang berfokus pada pengenalan makanan dan minuman sehat, termasuk pemeriksaan kesehatan anak-anak dan balita, serta pengukuran tinggi dan berat badan.

Baca juga: UI kenalkan ilmu ketahanan usaha di Perkampungan Budaya Betawi 

Baca juga: UI dampingi warga Manggarai Timur gelar festival kopi Colol


Dalam pengenalan makanan dan minuman sehat, tim pengmas FF UI memberikan edukasi kepada para warga Badui khususnya para ibu yang memiliki anak terkait nutrisi dalam satu porsi makanan dibutuhkan nutrisi lengkap, adanya protein hewani, serat, dan karbohidrat.

Selain itu, tim juga memberikan penyuluhan, sosialisasi, dan edukasi tentang pentingnya konsumsi susu yang padat kalori dan kaya akan protein berkualitas serta vitamin untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak.

“Tim kami berterima kasih kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Yayasan Spirit Membangun Ukhuwah Islamiyah (YASMUI) dan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Banten yang turut membantu kegiatan Pengmas di Badui ini. Kami juga berterima kasih atas dukungan berupa produk bantuan vitamin dari PT Novell Indonesia, serta bantuan dari Bidan Ira yang telah membantu memberi pemahaman kepada masyarakat Badui terkait makanan dan minuman sehat,” ujar Tri Wahyuni.

Setelah dilakukan pengecekan kesehatan, ditemukan adanya bayi berusia tujuh bulan yang sedang menderita herpes.

Untuk itu, tim memberikan ekstrak herbal daun petai pada luka dan dilakukan oleh tenaga kesehatan. Selain itu, tim juga menemukan adanya pasien anak yang terdiagnosis tuberkulosis ekstra paru, yaitu tuberkulosis tulang.

Pasien anak ini sudah ditemukan dalam kondisi tidak bisa berjalan dan mengalami kekakuan tulang, ujarnya.
 
 Selanjutnya, anak itu dirujuk ke RSUD Banten untuk mendapat perawatan khusus.


Baca juga: FKM UI edukasi program K3 bagi UMKM di Bogor

Baca juga: Pengmas UI edukasi warga Likupang Timur Sulut bangun ekonomi biru



Pewarta: Feru Lantara
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023