Jambi (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas menegaskan bahwa alumni perguruan tinggi keagamaan negeri atau universitas negeri Islam (UIN) harus menjadi garda terdepan untuk melawan ideologi intoleransi dan radikalisme.

"Di tengah maraknya paham intoleransi dan radikalisme kehadiran alumni perguruan tinggi Islam memberikan peran yang signifikan karena alumni UIN memiliki keilmuan yang rangkap," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas saat menghadiri wisuda sarjana UIN Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi di Jambi, Selasa.

Menurut Gus Yaqut, alumni perguruan tinggi Islam memiliki keunggulan karena dibekali dengan pengetahuan bersifat umum dan juga pengetahuan agama.

Menteri Agama meyakini bahwa para alumni perguruan tinggi Islam di Indonesia bisa melakukan itu dan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa yang diperuntukkan bagi semua kelompok, golongan dan agama.

Gus Yaqut berpesan kepada alumni perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama agar menjaga timwork, network (jaringan), berkolaborasi, dan berinovasi.

Dia minta alumni perguruan tinggi keagamaan agar memperluas jaringan, dan meningkatkan kekuatan diri sehingga bertahan atau survive di tengah masyarakat.

Selain itu, kata Gus Yaqut, para alumni juga harus pandai menggabungkan banyak potensi, sebab di era disrupsi saat ini tidak bisa melakukan pekerjaan secara sendiri-sendiri tanpa kolaborasi.

Dia berpesan agar para alumni perguruan tinggi keagamaan memiliki imajinasi terhadap masa depan dan mengisi ruang antara hari ini dan masa depan.

"Imajinasi atas masa depan itu penting," katanya di hadapan para wisudawan.

Ia menekankan kepada alumni agar bangga menjadi bagian dari perguruan tinggi islam karena menjadi bagian dari pilar perubahan, pilar pembangunan dan harapan untuk NKRI .

Baca juga: Menag minta generasi muda waspadai gerakan radikalisme agama
 

Pewarta: Tuyani
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023