Sleman (ANTARA News) - Balai Karantina Kelas II Yogyakarta sudah dilengkapi dengan peralatan modern berbasis sistem informasi untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang memadai.

"Balai Karantina Pertanian Yogyakarta ini mempunyai peran strategis khususnya dalam mendukung akselerasi ekspor produk-produk pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta Heru Wahyupraja, Jumat.

Menurut dia, Balai Karantina Pertanian Yogyakarta yang menempati gedung baru di Jalan Laksda Adisutjipto, Santan, Depok Sleman ini didukung dengan fasilitas dan layanan teknologi informasi berupa permohonan pemeriksaan karantina secara "online".

"Selain itu juga sertifikasi dengan E-PLAQ dan E-QVET yang terhubung dengan kantor pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya dalam sistem `inhouse` Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian serta terkoneksi dengan sistem INSW," katanya.

Ia mengatakan, dengan sistem ini maka setiap transaksi kegiatan perkarantinaan akan terkirim dan diproses secara "real time" oleh sistem yang telah ada.

"Dengan tugas utama mendukung akselerasi ekspor produk pertanian dari DIY, pada 2012 telah terkirim lebih dari 886 ton biji pala, 763 ton tembakau kering, 453 ton cengkeh, 293 ton salak, serta 203 ton mangga dan komoditas lainnya," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013