Meningkatkan pemahaman bersama terhadap pentingnya penyusunan Pertumbuhan Ekonomi Hijau Sulsel...
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbangda) bersama World Agroforestry (ICRAF) Indonesia mencanangkan Integrasi Pertumbuhan Ekonomi Hijau ke dalam RPJPD Sulsel 2025-2045.

Direktur Asia The International Centre For Research In Agroforestry (ICRAF) Dr Sonya Dewi pada pencanangan kolaborasi menuju ekonomi hijau, di Makassar, Selasa, mengemukakan strategi pembangunan ekonomi hijau sangat diperlukan yang harus diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulsel 2025-2045.

Kolaborasi Pemprov Sulsel dan ICRAF Indonesia bertujuan meningkatkan pemahaman bersama terhadap pentingnya penyusunan Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Green Growth Planning/GGP) Sulsel, serta sebagai inisiatif dalam mendukung penyusunan RPJPD Provinsi Sulsel.

“Ke depan, ICRAF Indonesia masih berkomitmen melanjutkan dukungan dalam mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi hijau dan perubahan iklim dalam pembangunan daerah yang dilaksanakan di tingkat kabupaten, landskap, dan desa terpilih,” ujar dia.

Sonya menyebut bahwa satu data merupakan bagian penting dari proses mengumpulkan data dan informasi pengelolaan pembangunan di Sulsel yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

"Mengaktifkan program satu data merupakan bagian penting untuk mendukung penyusunan GGP, karena perlu data yang sahih dan up to date," kata dia lagi.

Sonya mengapresiasi kerja sama yang selama ini terjalin untuk mendukung proses pembangunan di Provinsi Sulsel, khususnya untuk proses RPJPD-RPJMD, KLHS RPJPD-RPJMD, dan RPDAST.

Asisten II Pemprov Sulsel dr Ichsan Mustari menyebut pihaknya telah memperlihatkan komitmen dan inisiatif untuk mengambil peranan dalam mencapai Pertumbuhan Ekonomi Hijau.

Inisiatif tersebut ditunjukkan dalam visi Sulsel menjadi provinsi terkemuka di Indonesia dengan pendekatan kemandirian lokal yang bernapaskan keagamaan, yang dipertegas dalam misi mewujudkan Sulsel sebagai satu kesatuan sosial-ekonomi yang berkeadilan.

"Misi tersebut mencakup upaya-upaya pokok dalam penataan ruang, termasuk di antaranya pengelolaan lingkungan hidup dan hutan," kata dia pula.

Dalam upaya mendukung inisiatif ini, pembangunan ekonomi hijau Sulsel mencakup upaya untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan kehutanan dengan tetap melindungi dan memulihkan hutan melalui penguatan kemitraan antara sektor swasta, mitra pembangunan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pemerhati konservasi, dan masyarakat sipil.

Kegiatan ini didukung Global Affair Canada melalui Proyek Sustainable Landscapes for Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia (Land4Lives).

Penyusunan Pertumbuhan Ekonomi Hijau sangat selaras dengan program Land4Lives, yang menargetkan pengelolaan bentang lahan yang baik melalui kerja sama dengan petani untuk mengurangi terjadinya deforestasi, menjaga ekosistem alami, mengurangi kerentanan iklim, dan meningkatkan mata pencaharian.

Land4Lives juga akan mempromosikan solusi berbasis alam melalui sistem pertanian dan pangan yang tanggap iklim, serta pengelolaan lahan dan air yang komprehensif. Proyek ini juga akan berfokus pada pengarusutamaan kesetaraan gender dalam mendukung pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan serta akses ke pasar.

Melalui kegiatan yang digelar 8-9 Agustus ini diharapkan dapat terhimpun masukan, saran dan informasi, serta partisipasi dari para pemangku kepentingan di Sulsel dalam melihat kinerja pembangunan selama 20 tahun terakhir, proses penyusunan masterplan pertumbuhan ekonomi hijau, dan integrasinya ke dalam RPJPD.

Pencanangan ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari Pemprov Sulsel, instansi vertikal, kalangan akademisi, dunia usaha/swasta, NGO/LSM dan lembaga mitra, dan pemerintah kabupaten/kota di Sulsel.
Baca juga: Bappenas: Urban farming alternatif jaga ketahanan pangan berkelanjutan
Baca juga: Ekonomi hijau jadi prioritas kerja sama Indonesia-Korsel di masa depan

 
Pencanangan Integrasi Pertumbuhan Ekonomi Hijau ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sulsel 2025-2045 oleh Pemprov Sulsel bersama ICRAF Indonesia, di Makassar, Selasa (8/8/2023). ANTARA/Nur Suhra Wardyah

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023