Positive Water Impact kami maknai sebagai upaya untuk mengembalikan lebih banyak air ke alam dan masyarakat dibanding yang kami gunakan dalam proses produksi
Jakarta (ANTARA) - Produsen air minum dalam kemasan melakukan kerja sama dengan Pusat Pelayanan Teknologi Badan Riset Inovasi dan Nasional (Pusyantek BRIN) dalam memvalidasi dan menghitung dampak positif terhadap air (positive water impact).

Direktur Water Resources, Sciences, and Process Technology Danone-AQUA Azwar Satrya Muhammad mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mencapai komitmen Positive Water Impact di Indonesia pada 2030.

"Positive Water Impact kami maknai sebagai upaya untuk mengembalikan lebih banyak air ke alam dan masyarakat dibanding yang kami gunakan dalam proses produksi," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, hingga tahun ini, kerja sama kajian validasi telah dilakukan di tiga lokasi perusahaan yaitu di Sukabumi dan Lido, Jawa Barat, serta Klaten, Jawa Tengah; dan akan diperluas ke berbagai daerah operasional lainnya hingga 2028.

Bersama berbagai mitra, lanjutnya, perusahaan telah mengembangkan berbagai inisiatif konservasi air secara terintegrasi dengan pendekatan berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) dari hulu hingga ke hilir.

Azwar menambahkan pihaknya menjalin kerja sama dengan BRIN sejak 2021 dalam melakukan kajian validasi melalui metode pengukuran dampak penatalayanan air yang mengadaptasi metodologi Volumetric Water Benefit Accounting (VWBA) dari World Resources Institute.

Menurut dia, perusahaan mewujudkan komitmen dampak positif terhadap air (Positive Water Impact) melalui tiga pilar, yakni melestarikan sumber daya air dan lingkungan, mendorong sirkularitas air dalam sistem produksi, serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat atas air bersih dan sanitasi.

Untuk menjaga sumber daya air, hingga saat ini, pihaknya telah menanam 2,5 juta pohon, membangun 2.100 sumur resapan, mengedukasi masyarakat untuk melakukan pertanian berkelanjutan hingga 350 hektar lahan, membangun Taman Keanekaragaman Hayati di 17 lokasi, dan turut memperkuat 5 Forum DAS.

Selain itu, juga mendukung program peningkatan akses air bersih yang saat ini telah menjangkau hingga setengah juta masyarakat di 46 Kabupaten, dan lebih dari 70 Desa di seluruh Indonesia.

Sementara itu Kepala Pusyantek BRIN Dr.Yenni Bachtiar mengatakan, Pusyantek BRIN memiliki peranan penting dalam berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan berbasis Iptek melalui kegiatan layanan teknologi.

Oleh karena itu, pihaknya berharap produk-produk inovasi dan kajian yang telah dihasilkan dapat menggandeng mitra-mitra baru sebagai pengguna layanan BRIN, serta meningkatkan daya guna produk riset agar dapat memberikan kontribusi positif di masyarakat.

"Kami berharap semoga kerja sama ini dapat menjadi pemantik bagi menginspirasi industri lain untuk bergabung dengan kami sehingga dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," katanya.

Baca juga: Megawati ingin bibit tanaman bisa terdata secara detail, tak mudah diperjualbelikan

Baca juga: BRIN sebut riset laut dalam jadi fokus penelitian strategis

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023