London (ANTARA) - Rusia pada Selasa (8/8) membela sekutunya Iran dalam menolak upaya Barat mempertahankan pembatasan terhadap Iran, meskipun kesepakatan 2015 guna mengendalikan program nuklir Teheran dengan imbalan keringanan sanksi, telah pupus.

Setelah pertemuan antara masing-masing wakil menteri luar negeri kedua negara di Teheran, kementerian luar negeri Rusia menyatakan Moskow dan Teheran sepakat bahwa kegagalan menjalankan kesepakatan itu akibat "kebijakan keliru  memberikan 'tekanan maksimum' yang diambil Amerika Serikat dan pihak lainnya yang berpikiran sama".

Presiden AS ketika itu, Donald Trump, keluar dari kesepakatan yang dikenal sebagai JCPOA itu pada 2018, dengan tetap menerapkan sanksi ekonomi.

Sejak itu, hubungan Iran dengan Barat semakin memburuk, dan Iran pun terus mempercepat program nuklirnya.

Namun Rusia, yang ikut menandatangani kesepakatan itu bersama AS, China, Inggris, Prancis, Jerman dan Uni Eropa, telah memperkuat hubungan dengan Iran sejak menginvasi Ukraina.

Perang yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" itu telah membuat hubungan Rusia dengan Barat mencapai titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Baca juga: AS sanggah berdiskusi dengan Iran soal kesepakatan nuklir

Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters pada Juni bahwa diplomat-diplomat Eropa telah memberi tahu Iran bahwa mereka berencana bergabung dengan AS dalam mempertahankan sanksi terhadap program rudal balistik Iran yang dijadwalkan kedaluwarsa Oktober nanti, berdasarkan kesepakatan nuklir tersebut.

Langkah itu didasari tiga alasan: Rusia menggunakan drone Iran melawan Ukraina; kemungkinan Iran  mengirimkan rudal balistik ke Rusia; dan menghilangkan manfaat kesepakatan nuklir yang diterima Iran, yang dilanggar negara tersebut setelah AS menarik diri dari kesepakatan.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov bertemu wakil menteri luar negeri Iran Ali Bagheri Kani dan Reza Najafi.

Kementerian luar negeri Rusia menyatakan pertemuan tersebut menekankan "tidak dapat diterimanya setiap usaha yang dilakukan pihak Barat dalam memaksakan sejumlah skema dan pendekatan baru dalam memecahkan persoalan JCPOA, yang merugikan kerja sama sah dan saling menguntungkan Iran-Rusia di berbagai bidang".

Kedua negara menyatakan "tidak ada alternatif masuk akal" dalam menerapkan JCPOA, sebagaimana disetujui Dewan Keamanan PBB.

Baca juga: Khamenei sambut kesepakatan nuklir Iran dengan Barat

Sumber: Reuters

 

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023