Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Sedikitnya empat prajurit Pakistan tewas Jumat dalam bentrokan dengan militan di daerah suku yang berbatasan dengan Afghanistan, kata sejumlah pejabat.

Bentrokan itu berlangsung di lembah Tirah di daerah Khyber, dimana militer membom Taliban dan militan lain yang menimbulkan ancaman baru bagi kota terdekat Peshawar, Pakistan baratlaut, lapor AFP.

Seorang pejabat keamanan senior mengatakan kepada AFP bahwa 14 militan juga tewas dalam operasi itu, namun jumlah kematian tersebut tidak bisa dikonfirmasi secara independen karena daerah itu tertutup bagi bagi wartawan dan pekerja bantuan.

"Empat prajurit mati syahid dan lima orang cedera dalam tembak-menembak," kata pejabat itu.

Seorang pejabat lain mengkonfirmasi bentrokan tersebut.

Rabu malam, ledakan bom di dekat sebuah kompleks paramiliter di kota Karachi, Pakistan selatan, menewaskan tiga prajurit dan mencederai empat lain.

"Itu ledakan bom, sasarannya tampaknya sebuah kendaraan yang membawa pasukan," kata Karim Khan, seorang polisi, kepada AFP.

Ledakan itu terjadi di dekat markas pasukan Rangers di daerah timur Korangi, tambahnya.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

Kekerasan sektarian meningkat sejak gerilyawan Sunni memperdalam hubungan dengan militan Al Qaida dan Taliban setelah Pakistan bergabung dalam operasi pimpinan AS untuk menumpas militansi setelah serangan-serangan 11 September 2001 di AS.

Pakistan juga mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaida di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan puluhan serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei 2011. (M014)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013