Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur memfasilitasi kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kabupaten setempat untuk go to ekspor supaya produk yang dihasilkan lebih mendunia dan bisa mensejahterakan masyarakat.
 
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo, Rabu mengatakan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur sudah terkenal sebagai kabupaten usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga pondasi ekonominya cukup kuat saat terjadi hyper inflasi dan resesi yang melanda beberapa waktu lalu yang lalu.
 
"Pada tahun 2022 Surabaya Ekspor Center berhasil mendukung 1.500 UMKM go to ekspor dari 8 provinsi di bawah Kementerian Perdagangan. Dari jumlah sebanyak itu, 300 UMKM di antaranya adalah berasal dari Kabupaten Sidoarjo," katanya di sela acara "Pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM" di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo.
 
Ia mengatakan, Sidoarjo mampu untuk memperluas pasar ekspor tinggal peningkatan kapasitas SDM UMKM.
 
"Tercatat saat ini sebanyak 28 UMKM berhasil ekspor ke Malaysia, selanjutnya adalah Korea dan Australia,“ tuturnya.
 
Ia mengatakan, hampir semua dari 17 program pasangan Muhdlor-Subandi berpihak kepada UMKM dan peluncuran 2.000 UMKM naik kelas yang di dalamnya ada pelatihan UMKM agar bankable, kemudahan pengurusan produksi industri rumah tangga (PIRT) dan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), serta UMKM menuju ke digital.
 
"Selain itu juga ada bantuan kredit dari BPR Delta Artha dengan bunga sebesar 3 persen per tahun," ujarnya.
 
Ia mengatakan, jika UMKM tersebut tidak bankable maka disiapkan Kelompok Usaha Perempuan Mandiri (KURMA) yakni pemberian hibah untuk perempuan mandiri di RT se-Kabupaten Sidoarjo.
 
"Targetnya 8.820 RT punya UMKM unggulan agar ibu-ibu mempunyai join income yang tidak hanya mengandalkan suaminya namun punya sumbangsih perekonomian keluarga," katanya.
 
Terkait dengan UMKM naik kelas, kata dia, ditargetkan ada 20 ribu serta ada 10 ribu beasiswa untuk pelatihan pelaku UMKM.
 
Dirinya juga menitikberatkan poin-poin supaya ekonomi makro tetap dijaga salah satunya seperti keahlian harus sesuai perkembangan zaman (adaptif).
 
"Kemudian networking luas (relasi yang banyak), brandingnya ditata, konsistensi (kuantitasnya dan kualitasnya harus dijaga)," ujarnya.
 
Salah satu pelaku UMKM dengan produk carang mas, Ida mengaku dirinya merupakan binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sangat senang dengan adanya dukungan penuh dari Pemerintah
 
"Saya sangat berterimakasih banyak sudah banyak dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk kemajuan produk saya, mulai dari pengurusan NIB, PIRT hingga dibantu masuk ke retail modern," ucapnya dengan bangga.

Baca juga: Pemkab Sidoarjo gelar Pasar Rakyat Sidobangkit perkuat UMKM
Baca juga: Sidoarjo salurkan bantuan modal kepada 1.891 kelompok usaha perempuan
Baca juga: Menteri Sandiaga dorong pelaku ekonomi kreatif siap go-digital

 

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023