Jakarta (ANTARA News) - Sembari menyatakan belum ada laporan korban dan kerusakan akibat gempa 7,2 Skala Richter yang mengguncang Papua,  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  menyatakan terus memantau gempa besar tersebut dan telah melaporkan bencana ini kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saat ini BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Papua terus berkoordinasi dengan instansi terkait. BNPB dan BPBD Papua terus melakukan pemantauan dan pendataan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan posko BNPB masih terus berkkoordinasi dengan BPBD Papua.

"Berdasarkan laporan sementara dari BPBD Papua, pusat gempa terletak di distrik Tayese. Namun, hingga saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan," kata Sutopo.

Dia menyatakan, Kepala BNPB Syamsul Maarif telah melaporkan gempa di Tolikara itu kepada Presiden dan Wakil Presiden.

Di kota Karubaga yang merupakan ibukota Kabupaten Tolikara, warga memang merasakan gempa, tetapi tidak ada korban jiwa dan kerusakan karena rumah penduduk sebagian besar terbuat dari setengah tembok dan setengah papan, kata Sutopo.

"Gempa itu juga dirasakan di Yapen, Jayapura, dan Timika. Sementara ini tidak ada korban dan kerusakan di daerah tersebut. Selanjutnya, BPBD Papua sedang menunggu laporan dari Kabupaten Mamberamo," sambung Sutopo.

Sutopo menjelaskan, berdasarkan analisis peta guncangan gempa, guncangan skala kuat dirasakan Tolikara, skala sedang di Mulia, dan skala ringan di Tanah Merah, Sentani, Wamena, Jayapura, dan Sarmi.

"Di daerah Tolikara dan sekitarnya memang bahaya gempa bumi tinggi. Kejadian gempa pernah terjadi di sekitar tempat tersebut, yaitu pada 1926 dengan kekuatan 7,9 SR dan pada 1971 dengan kekuatan 8,1 SR," ungkapnya. 

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013