melalui program inovatif 'Sang Sultan' ini maka perkembangan populasi sapi lebih meningkat
Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negera Republik Indonesia (Kemenpan-RB) dalam bidang pengembangan budidaya ternak sapi.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Rabu menjelaskan, Pamekasan berhasil meraih penghargaan, karena program yang dicanangkan pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perkebunan (DKPPP) masuk 'Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Terpuji dari ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2023 melalui inovasi 'Sang Sultan'.

"Sang Sultan ini merupakan singkatan dari Strategi Pengembangan Sapi Madura Bibit Secara Simultan," katanya.

Program ini, kata Bupati, merupakan program lanjutan dari program sebelumnya, yakni Intan Satu Saka atau Inseminasi Buatan Satu Tahun Satu Kelahiran, Tim Buser (Tim Bunting Serentak), serta "SII Papabaru" atau Sistem Sapi Bibit Terintegratif ala Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar dan Waru.

Program inovatif 'Sang Sultan' sambung bupati, merupakan penyempurnaan dari program inovatif yang telah dicanangkan sebelumnya dengan memadukan antara potensi bibit unggul sapi Madura yang dipelihara peternak sapi di Kabupaten Pamekasan dengan strategi terintegrasi melalui layanan terpadu tim dokter hewan.

"Melalui program inovatif 'Sang Sultan' ini maka perkembangan populasi sapi lebih meningkat, dan ini tentu sangat mendukung program pemerintah pusat yang menginginkan Indonesia bisa swasembada daging," kata Bupati.

Baca juga: Pamekasan raih penghargaan Kabupaten Layak Pemuda 2019
Baca juga: Masjid binaan STAIN Pamekasan raih penghargaan nasional


​​​​​Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, melalui program tersebut, maka jarak kelahiran sapi berubah dari sebelumnya 18 bulan menjadi 12 bulan.

"Jumlah sapi grade 1 juga bertambah drastis dari sebelumnya 120 ekor menjadi 5.337 ekor. Akseptor yang melahirkan tiap tahun meningkat dari sebelumnya 5 persen menjadi 40 persen. Selama program berlangsung, telah dikeluarkan sebanyak 2.959 surat keterangan layak bibit," kata Bupati.

Grade 1 merupakan jenis sapi dengan kondisi memiliki lingkar dada 165 cm, yakni jenis sapi yang masuk dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).

Saat ini, jumlah sapi potong di Kabupaten Pamekasan terdata sebanyak 195 ribu ekor, dengan jumlah bibit unggul mencapai 35 ribu ekor sapi, tersebar di Kecamatan Pakong, Pasean, Batumarmar, dan Kecamatan Waru.

Baca juga: Indonesia miliki 58 jenis ternak lokal potensial
Baca juga: Ditjen Peternakan kembangkan sapi unggulan
Baca juga: Lampung Tengah jadi daerah percontohan pengembangan sapi Belgian Blue


 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023