Di sisi lain, saya juga mengapresiasi pemerintah yang telah berusaha menghadirkan program PIP berupa bantuan uang tunai yang diberikan kepada siswa SD, SMP hingga SMA-SMK yang berasal dari keluarga miskin
Jakarta (ANTARA) - Politisi Muda PDI Perjuangan Brando Susanto memperjuangkan bantuan beasiswa dari Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK di Jakarta.

Proses penyaluran beasiswa PIP ini dilakukan di Kantor PAC PDI Perjuangan Kecamatan Pademangan Jakarta Utara dengan melakukan sosialisasi dan menyerahkan surat keterangan pencairan beasiswa program Indonesia Pintar.

Brando Susanto juga memberikan tas sekolah kepada seluruh penerima beasiswa PIP baik tingkat SD, SMP maupun SMA.

Haryati, salah satu wali murid mengaku bersyukur dan berterima kasih atas bantuan beasiswa yang diserahkan itu. Menurutnya, uang beasiswa sebesar Rp1 juta itu bisa digunakan untuk kebutuhan belajar anaknya yang selama ini belum terpenuhi.

"Kebetulan anak saya tiga, rata-rata mereka menunggak uang sekolah. Ini juga bisa untuk digunakan untuk membeli seragam, buku dan sepatu anak saya yang sudah sobek," kata Haryati dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Ia mengungkapkan bahwa ketiga anaknya yang masing-masing duduk di bangku SD, SMP dan SMA (swasta) telah menunggak membayar sekolah karena tidak ada biaya.

"Begitu tahu kabar dapat bantuan PIP dari Pak Brando Susanto, senang hati saya. Senang sekali, karena dapat perhatian terus menerus dari Pak Brando sampai-sampai bisa dapat beasiswa ini juga anak saya," jelasnya.

Baca juga: Kemendikbud: Penerima Program Indonesia Pintar 2023 capai 6,78 juta
Baca juga: Komisi X DPR salurkan beasiswa PIP untuk 200 siswa SDN Bojolungkur


Sementara itu, Brando Susanto mengatakan bahwa perjuangan dirinya mendatangkan PIP bagi para siswa kurang mampu adalah bukti konkret bagi kerja-kerja politik PDI Perjuangan untuk memperjuangkan masa depan anak-anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan yang sama.

Menurut dia, pendidikan perlu dan mutlak diwajibkan kepada seluruh anak bangsa agar memiliki kecerdasan di masa depan untuk berjuang dalam mengentaskan kemiskinan.

"Dengan pendidikan orang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan, mempunyai pilihan untuk mendapat pekerjaan, dari menjadi lebih produktif sehingga dapat meningkatkan pendapatan juga dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa. Maka generasi emas perlu kita siapkan dari sekarang," ujarnya.

Dengan demikian, kata Brando, pendidikan dapat memutus mata rantai kemiskinan dan menghilangkan eksklusi sosial, untuk kemudian meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Di sisi lain, saya juga mengapresiasi pemerintah yang telah berusaha menghadirkan program PIP berupa bantuan uang tunai yang diberikan kepada siswa SD, SMP hingga SMA-SMK yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk biaya pendidikan," katanya.

Dengan ini, lanjutnya, menunjukkan komitmen pemerintah meningkatkan partisipasi pendidikan bagi semua warga masyarakat, sehingga hak dasar mereka dapat dipenuhi sebagaimana diamanatkan UUD 1945.

Selain membagikan beasiswa PIP, Brando juga menyerahkan bantuan untuk siswa-siswi yang sudah lulus sekolah, tapi belum bisa mendapatkan ijazah karena adanya tunggakan biaya di sekolah.

“Beberapa waktu lalu ada orang tua yang datang untuk minta dibantu mengambil ijazah anaknya karena ada tunggakan biaya, kalau tidak dibayar, maka ijazahnya ditahan, dan banyak yang mengalami permasalahan ini. Kita harus hadir untuk membantu, supaya anak-anak kita ini bisa lulus dan bisa mendapatkan pendidikan yang lebih layak untuk meningkatkan kemampuan hidupnya,” pungkasnya.

Baca juga: KSP: Pendampingan sekolah diperlukan dalam pelaksanaan PIP
Baca juga: Ditjen Pendis pastikan dana PIP madrasah Rp1,3 triliun telah cair

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023