Saya tidak anti dengan ITF, asalkan sifatnya kerja sama bisnis
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya harus menyediakan anggaran Rp3 triliun setiap tahun apabila melanjutkan proyek fasilitas pemusnahan sampah (intermediate treatment facility/ ITF) di Sunter, Jakarta Utara.
 
"Kalau dihitung-hitung masa iya setahun Pemprov DKI harus mengeluarkan Rp3 triliun," kata Heru saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
 
Biaya operasional yang dinilai terlalu besar itu membuat Heru memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut.
 
"Saya tidak anti dengan ITF, asalkan sifatnya kerja sama bisnis (business to business/ B to B) dengan catatan tidak ada beban tipping fee bagi Pemprov DKI. Kita tidak punya uang buat biaya seperti itu," ucap Heru.
 
Tipping fee merupakan biaya yang dibebankan kepada pemerintah daerah untuk mengumpulkan sampah dari rumah ke tempat pengolahan.
 
"Ya intinya Pemda DKI tidak sanggup bayar tipping fee. Sementara waktu  saya fokus ke RDF untuk mengatasi persoalan sampah," ucap Heru.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan tidak akan membatalkan pembangunan  fasilitas ITF di Sunter, Jakarta Utara.
 
"Tidak dibatalkan, tapi saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini lebih fokus kepada pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau refuse derived fuel (RDF)," kata Asep saat dikonfirmasi, Rabu.
 
Menurut Asep RDF paling cocok untuk mengolah sampah di Jakarta karena biayanya jauh lebih murah.
 
Pemprov DKI Jakarta sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp577 miliar dari APBD 2023 sebagai modal awal pengerjaan ITF Sunter.
 
Namun, karena Pembangunan ITF dinilai memakan anggaran yang cukup besar, sehingga harus dikesampingkan terlebih dahulu.
Baca juga: Legislator nilai pembangunan RDF terbilang rasional atasi sampah
Baca juga: Legislator minta Heru revisi pergub proyek ITF untuk patuhi regulasi
Baca juga: Legislator usulkan hak angket selidiki dugaan pelanggaran proyek ITF

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023