Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menyebut ASEAN bukan hanya sekedar pion dalam percaturan geopolitik antara Amerika Serikat dan China.

Anwar menyampaikan hal tersebut dalam Konferensi Meja Bundar Asia Pasifik ke-36 di Kuala Lumpur, Kamis, yang dihadiri para pemimpin, pemikir dan cendekiawan.

Menurut dia, kekuatan besar, terutama dari Barat, perlu menyadari bahwa tatanan dunia barat itu tidak lagi dapat mendominasi suara di panggung global, ketika ada negara dan kawasan lain yang memiliki suara sendiri untuk menyuarakan kepentingan dan hanya.

Nilai-nilai toleransi, pengertian dan kerja keras penting untuk membangun tatanan dunia yang majemuk, ujar dia.

Namun Anwar mengatakan setuju bahwa ASEAN, di mana Malaysia adalah salah satu anggota dalam kesatuan geografis dan ekonomi, masih memiliki ruang yang lebih besar untuk tumbuh, tentunya mampu bersaing di panggung ekonomi global.

Pada kesempatan yang sama Anwar melalui akun media sosialnya juga mengatakan soal posisi Malaysia yang akan melindungi kedaulatan, hak dan kepentingan negara di Zona Ekonomi Eksklusif di Laut China Selatan.

Dirinya juga mengatakan semangat Pemerintah Persatuan yang ada di bawah pemerintahannya saat ini untuk selalu membela kepentingan Malaysia di kancah internasional

Anwar dijadwalkan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Pulau Pinang, Jumat (10/8). Mereka, menurut Anwar, akan membincangkan isu dua negara dan ingin meningkatkan hubungan keduanya.

Baca juga: AS harap Indonesia teruskan kantor utusan khusus ASEAN untuk Myanmar 

Baca juga: ASEAN, AS miliki kepentingan jaga Indo-Pasifik tetap terbuka dan bebas

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023