Kami masih melaksanakan penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa terungkap
Jakarta (ANTARA) -
Keluarga Muhammad Abidzar (16) korban penyiraman air keras  meminta pelaku segera ditangkap untuk dihukum sesuai peraturan yang berlaku.
 
Abidzar menjadi korban penyiraman air keras oleh pelajar lainnya saat berkendara di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa.
 
"Saya ingin pelaku segera ditangkap oleh aparat kepolisian untuk mengetahui motif pelaku menyiram air keras kepada anak saya," kata Ibu Kandung Abidzar, Rubiati (52) di kediamannya Jalan Gading Raya 1, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat.
 
Dia mengaku tidak dendam terhadap pelaku penyiraman air keras, namun dengan ditangkapnya  pelaku diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.
 
"Saya tidak dendam terhadap pelaku yang menyiram air keras kepada anak saya. Mungkin ini takdir. Saya minta pelaku ditangkap agar tidak ada kejadian yang sama," kata dia.
 
Menurut dia, Abidzar yang telah pulang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat pada Kamis (10/8) malam nantinya harus menjalani operasi plastik untuk menyembuhkan luka bakar pada bagian wajah.
 
"Kata dokter, zat kimia yang mengenai wajah, leher dan tangan Abidzar berupa cairan. Ini secara berangsur akan menggerogoti luka. Ini akan berbahaya bila tidak dihabisi ke bagian akarnya. Salah satu tindakannya adalah operasi plastik," kata Rubiati.
 
Oleh karena itu, dia meminta keringanan biaya untuk operasi plastik karena biaya itu tidak ditanggung  BPJS Kesehatan.
 
"Saya akan berusaha minta keringanan karena pengobatan agak memakan waktu. Mudah-mudahan mendapat respons yang  baik karena anak saya korban, bukan ikut tawuran," tuturnya.
 
Namun saat ini, kata Rubiati, tim dokter rumah sakit lebih fokus untuk menyembuhkan bagian matanya yang terkena cairan air keras, disamping juga mengobati kulitnya.
 
Kepolisian memburu pelaku penyiraman air keras terhadap seorang pelajar SMK, Muhammad Abidzar (16) di Jalan Pisangan Lama III, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (8/8).
 
Kapolsek Pulogadung Kompol Andika Muslim kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/8), mengatakan, jajaran Unit Reserse Kriminal (Reskrim) masih melakukan penyelidikan untuk meringkus kelompok pelaku penyiraman air keras tersebut.
 
"Kami masih melaksanakan penyelidikan. Mudah-mudahan secepatnya kita bisa terungkap," ujarnya.
 
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, Abidzar menjadi korban penyiraman air keras saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya di wilayah Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung.
 
Namun, Kepolisian belum dapat memastikan apakah antara kelompok pelaku yang mengenakan seragam sekolah tersebut saling kenal dengan korban atau tidak.
 
"Untuk sementara kami sedang dalami kaitannya dengan pelaku, kami masih lakukan penyelidikan," ujarnya.
 
Polsek Pulogadung telah memeriksa dua saksi yang melihat kejadian pelaku menyiramkan air keras ke wajah Abidzar di lokasi.
 
Abidzar menjadi korban penyiraman air keras yang diduga dilakukan kelompok pelajar dari sekolah lain di Jalan Pisangan Lama III pada Selasa (8/8) sekira pukul 15.30 WIB.
 
Mulanya, Abidzar bersama seorang temannya dalam perjalanan pulang sekolah berboncengan menaiki motor berpapasan dengan kelompok pelaku menaiki sekitar lima sepeda motor.
 
Tidak terjadi cekcok antara keduanya. Namun seorang pelaku tiba-tiba menyiram air keras yang sudah disiapkan menggunakan wadah botol ke wajah Abidzar.
 
Setelah kejadian kelompok pelaku memacu sepeda motor mereka melarikan diri. Sedangkan korban hanya dapat menahan sakit dengan memegangi bagian wajah karena kulitnya melepuh.
 
Abidzar pun dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Warga deklarasikan "Kampung Siaga" untuk cegah tawuran di Jaksel
Baca juga: Polisi tangkap lima remaja hendak tawuran di Jakarta Selatan
Baca juga: Polisi tangkap enam pelajar diduga hendak tawuran di Jaksel

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023