Normalisasi aliran irigasi ini merupakan inovasi dan kreativitas pemerintah desa dalam mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting...
Jakarta (ANTARA) -
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan menormalisasi aliran irigasi Bendungan Air Nipis Seginim, Desa Babatan Ilir, untuk mengatasi stunting dengan memastikan ketersediaan pangan lokal yang bergizi.
 
"Normalisasi aliran irigasi ini merupakan inovasi dan kreativitas pemerintah desa dalam mengimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang menginstruksikan bahwa pelaksanaan penurunan stunting dilakukan dengan gerakan bersama atau konvergensi," kata Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M Iqbal Apriansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
 
Ia menyatakan normalisasi aliran irigasi ini dapat menumbuhkan pola pikir masyarakat yang lebih sehat dengan membangun kesadaran pentingnya kebersihan lingkungan.
 
"Kampanye ini merupakan bentuk koordinasi dan konvergensi percepatan penurunan stunting, untuk membangun pola pikir yang lebih sehat dimulai dari mengubah perilaku masyarakat yakni kebersihan lingkungan dan peningkatan asupan gizi yang dimulai sejak janin hingga anak berusia dua tahun," ujarnya.
 
Ia juga menekankan agar pemerintah desa melalui Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) terus berkolaborasi demi percepatan penurunan stunting.

Baca juga: Wapres minta koordinasi antarlembaga dibenahi guna turunkan stunting
 
"Mari kita bersama dengan Apdesi berkolaborasi menurunkan stunting," ujar dia.
 
Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajudin menyatakan kampanye penurunan stunting melalui normalisasi irigasi aliran sungai ini melibatkan ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat di 22 desa.
 
Rifai mengajak masyarakat sekitar untuk memanfaatkan fungsi irigasi yang dapat mengairi sawah dan lahan kebun palawija. Aliran air yang cukup dari bendungan juga dapat meningkatkan hasil perikanan kolam ikan air tawar.
 
"Manfaatkan sumber air irigasi untuk meningkatkan pangan lokal sebagai sumber gizi bagi keluarga, yang sejalan dengan program pemerintah yaitu pencegahan stunting," ujarnya.

Baca juga: Kota Bengkulu targetkan stunting bisa turun ke angka 9 persen
 
Adapun Bendungan Air Nipis bisa mengalirkan air hingga mencapai 2,7 liter/detik dan irigasi yang ada di Desa Babatan Ilir dapat mengairi area persawahan hingga 5.000 hektare bagi 400 pengusaha kolam ikan air tawar.
 
Selain untuk mengaliri kolam ikan air tawar, air dari irigasi tersebut dapat menambah produksi kebun palawija sebagai sumber peningkatan gizi masyarakat.
 
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan saat ini yakni 23,2 persen. Melalui kolaborasi bersama lintas lembaga dan masyarakat, diharapkan Bengkulu dapat menekan kasus tersebut hingga mencapai target pada 2024 sebesar 12,55 persen.

Baca juga: Gubernur: Ikuti Perpres 72/2021 untuk tangani stunting secara holistik

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023