Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia menjual obligasi internasional atau dalam valuta asing sebesar tiga miliar dolar AS sebagai bagian dari Program Medium Term Notes (GMTN) RI sebesar 20 miliar dolar AS.

Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa transaksi penjualan dilakukan pada Selasa ini atau 8 April 2013 waktu New York, AS.

Obligasi internasional berdenominasi dolar AS tersebut terbagi dalam dua seri, yaitu Seri RI0423 sebesar 1,5 miliar dolar AS dan Seri RI0443 sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Obligasi Seri RI0423 memiliki tenor 10 tahun, tingkat kupon 3,38 persen, imbal hasil 3,50 persen, harga 98,95 persen, dan akan jatuh tempo 15 April 2023.

Sementara Seri RI0443 berjangka waktu 30 tahun dengan tingkat kupon 4,63 persen, imbal hasil 4,75 persen, harga 98,01 persen, dan akan jatuh tempo 15 April 2043.

Total penawaran yang masuk (total order book) untuk Seri RI0423 dan RI0443 adalah sebesar 12,50 miliar dolar AS sehingga terdapat kelebihan permintaan sebesar 4,2 kali.

Pendistribusian untuk Seri RI0423 adalah 20 persen untuk investor Eropa, 50 persen untuk investor Amerika Serikat, 17 persen untuk investor Asia (tidak termasuk Indonesia), dan 13 persen untuk investor di Indonesia.

Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada manajer aset adalah sebesar 68 persen, bank 18 persen, asuransi/dana pensiun 11 persen, dan private banking tiga persen.

Sementara itu, distribusi untuk Seri RI0443 adalah sebesar 56 persen untuk investor AS, 27 persen untuk investor Eropa, 13 persen untuk investor Asia (tidak termasuk Indonesia), dan empat persen untuk investor di Indonesia.

Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada manager aset adalah sebesar 81 persen, bank delapan persen, asuransi/dana pensiun sembilan persen dan "private banking" dua persen.

Republik lndonesia memperoleh rating BBB- (stable) dari Fitch, BB+ (positive) dari S&P, dan Baa3 (stable) dari Moody`s.

Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi penjualan obligasi tersebut adalah Deutsche Bank AG, JP Morgan Securities plc dan Standard Chartered Bank, serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013