Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan bahwa BUMN dan sektor swasta mempunyai fungsi yang sama, yakni mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga kesejahteraan di Indonesia.

BUMN dan private sector ini sebenarnya fungsi sama sepertinya payungnya berbeda tetapi fungsinya sama.

"Kami ini sama-sama harus bersatu memastikan yang namanya pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang kedua kesejahteraan dan pemerataan. Kami harus memastikan yang besar tumbuh, yang menengah tumbuh, yang kecil apalagi harus tumbuh ini yang yg dinamakan Indonesia in Corporation," ucap Erick saat memberi sambutan pada acara Forum Sinergi BUMN-Swasta yang diselenggarakan Kadin Indonesia di Jakarta, Senin.

Ia mengungkapkan saat ini banyak program-program BUMN yang berkolaborasi dengan sektor swasta mulai dari yang besar, menengah maupun kecil. Erick mencontohkan program kredit usaha rakyat (KUR) dan juga pengelolaan aset-aset BUMN.

"Contoh yang kecil-kecil bayangkan yang namanya KUR saja itu 92 persen dari BUMN, dari Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) belum lagi sekarang kami dorong aset-aset BUMN itu kami dorong untuk pemanfaatan jadi public space seperti Pos Bloc itu ada di Jakarta agar aset-aset ini kami sinergitaskan, kami bangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sanur. KEK Sanur itu banyak private sector yang masuk, tinggal policy-nya kami rajut kami samakan," ucap Erick.

Oleh karena itu, kata Erick, untuk mendorong sinergi BUMN dan sektor swasta yang lebih signifikan diperlukan juga blueprint (cetak biru) yang nantinya diusulkan kepada pemerintah.

"Saya rasa dorongan kami bersinergi dengan private sector itu luar biasa tinggal bagaimana kita membuat blueprint sama-sama, yang kita mem-propose ke pemerintah," ujar Erick.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa penyelenggaraan Forum Sinergi BUMN-Swasta tersebut menekankan pada empat sektor, yakni infrastruktur, transisi energi, kesehatan, dan perbankan.

"Sektor infrastruktur terkait dengan IKN (Ibu Kota Negara Nusantara), kedua terkait dengan transisi energi bagaimana kami membangun ekosistem EV (electric vehicle) baterai, ekosistem motor dan mobil listrik. Kemudian kesehatan, kemudian juga dari sisi perbankan.

Nantinya, kata dia, empat sektor tersebut akan dipetakan, di mana peran BUMN dan juga peran swasta.

"Jadi, kami lihat lima tahun ke depan kira-kira di mana ruang itu bisa dipetakan sebagai contoh untuk transisi energi ini banyak peluang untuk pembangkit tenaga solar, tenaga matahari. Itu nanti bagaimana peran PLN, apa peran swasta, dan model bisnisnya apa yang saling menguntungkan nanti akan kami petakan supaya di setiap sektor itu ada peluang dari BUMN yang dikirim untuk swasta dan kemudian berkolaborasi," tuturnya.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan forum yang mengangkat tema Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif itu diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh pihak dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang solid.

"Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara pemerintah, BUMN, dan swasta tentu akan berkontribusi dengan signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa," kata Arsjad.

Baca juga: Semen Indonesia dan Pelindo perkuat sinergi pengembangan usaha

Baca juga: Askrindo dan BTN jalin kerja sama "line facility" Rp1,5 triliun

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023