"Instruktur juga merupakan aktor utama dalam pelatihan kerja yang berfungsi sebagai fasilitator dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, dan perilaku (etos kerja) dari tenaga kerja," ujar Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Baca juga: Menaker: BLK Komunitas upaya kembangkan kompetensi angkatan kerja
Dalam rapat kerja nasional (Rakernas) instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Surabaya, Jawa Timur, ia mengatakan peranan instruktur di lembaga pelatihan kerja harus diperkuat, karena memiliki korelasi dengan pembangunan SDM dan sebagai pintu masuk dalam mewujudkan Indonesia kompeten.
Ia menekankan banyak hal perlu dipersiapkan untuk menyiapkan tenaga kerja kompeten. Selain menyiapkan standar kompetensi yang menjadi acuan dalam proses pelatihan, lembaga pelatihan kredibel, training material berkualitas, tak kalah penting adalah instruktur berkualitas dalam mentransfer kemampuan, pengetahuan dan sikap pada peserta pelatihan.
"Semua ini merupakan runtutan satu kesatuan dalam proses untuk membangun SDM yang berkualitas, yang mampu bersaing dalam dunia kerja," ujarnya.
Ia berpesan kepada para instruktur agar selalu siap menghadapi segala perubahan yang terjadi, dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki.
Baca juga: Wapres: Arahkan BLK Komunitas di daerah titik kemiskinan ekstrem
Baca juga: Wapres: BLK Komunitas dapat menyasar permasalahan SDM
Anwar menyakini para instruktur yang mengikuti Rakernas siap menghadapi perubahan dan mampu memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia.
"Karena bapak ibu instruktur adalah bagian utama untuk menciptakan generasi bangsa yang siap untuk mencapai target Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Guna memasifkan program BLK Komunitas, ia mengatakan Kemnaker telah mengalokasikan program dan anggaran untuk meningkatkan kompetensi bagi Instruktur BLK Komunitas.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023
