Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat defisit anggaran hingga 28 Maret 2013 telah mencapai Rp17,9 triliun atau 11,7 persen dari target APBN sebesar Rp153,3 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang diterima ANTARA, di Jakarta, Rabu, menunjukkan defisit tersebut berasal dari pendapatan negara dan hibah yang mencapai Rp254 triliun dan belanja negara sebesar Rp271,9 triliun.

Realisasi penerimaan perpajakan yang telah mencapai Rp220,5 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.193 triliun dan penerimaan negara bukan pajak yang mencapai Rp33,3 triliun atau 10 persen dari target Rp332,2 triliun.

Penerimaan pajak dalam negeri mencapai Rp210,3 triliun atau 18,5 persen dari target Rp1.134,3 triliun dan penerimaan pajak perdagangan internasional mencapai Rp10,2 triliun atau 17,4 persen dari target Rp58,7 triliun.

Sedangkan realisasi belanja pegawai mencapai Rp50,9 triliun atau 21,1 persen dari pagu Rp241,6 triliun, belanja barang Rp12,4 triliun atau 6,2 persen dari pagu Rp200,7 triliun dan belanja modal Rp10,4 triliun atau 5,6 persen dari pagu Rp184,4 triliun.

Penyerapan belanja subsidi energi telah mencapai Rp23,5 triliun atau 8,6 persen dari pagu Rp274,7 triliun yang terdiri atas subsidi BBM Rp23,5 triliun atau 8,6 persen dari pagu Rp274,7 triliun dan subsidi listrik Rp20 triliun atau 24,7 persen dari pagu Rp193,8 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah akan terus menjaga defisit anggaran di bawah tiga persen agar kondisi fiskal tetap sehat, meskipun potensi kelebihan beban belanja subsidi sangat besar pada tahun ini.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013