... sangat cemas pada Jepang dan Taiwan... "
Beijing (ANTARA News) - China sangat cemas setelah Jepang dan Taiwan menandatangani perjanjian penangkapan ikan di laut sekitar kelompok pulau bersengketa di Laut China Timur, yang jadi pusat konflik Beijing dengan Tokyo.

"Kami sangat cemas pada Jepang dan Taiwan, yang membicarakan dan menandatangani perjanjian penangkapan ikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, dalam jumpa wartawan, di Beijing, Rabu.

"Kami mengharapkan Jepang dengan sungguh-sungguh menaati janji-janjinya mengenai masalah Taiwan dan bertindak hati-hati dan layak," katanya.

Jepang memiliki hubungan diplomatik hanya dengan China; dan mengakui Taiwan sebagai wilayah China, tetapi negara itu mempertahankan hubungan ekonomi erat dan kebudayaan dengan Taiwan.

China dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak pasukan nasionalis dikalahkan dan lari ke pulau itu pada akhir perang saudara dengan komunis pada 1949. China, jika perlu akan menggunakan kekuatan militer untuk mengembalikan Taiwan dibawah kekuasaannya.

Kendati China pada umumnya senang kepada Taiwan menandatangani perjanjian-perjanjian perdagangan dan bisnis dengan negara-negara lain tampaknya negara itu tidak setuju pada perjanjian-perjanjian yang menyatakan Taiwan adalah satu negara yang berdaulat.

Jepang mencapai kata sepakat dengan Taiwan untuk mengizinkan kapal-kapal nelayan Taiwan beroperasi di bagian dari zona ekslusif Jepang di sekitar pulau-pulau yang dikuasai Jepang, tetapi juga diklaim oleh China dan Taiwan.

(H-RN/B002)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013