Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, dirinya menggantikan sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif hingga awal September 2023 mendatang.
 
“Rencananya (menggantikan sementara Arifin Tasrif) sampai awal September, karena beliau insya allah awal September sudah kembali ke tanah air,” ujar Sandiaga di Jakarta, Selasa.
 
Sandiaga menyebut, Presiden Joko Widodo telah menunjuk dirinya sebagai Menteri ESDM Ad Interim dalam rapat terbatas yang digelar Senin (14/8), ia menyebut Arifin Tasrif tengah berada di luar negeri.
 
“Bapak Arifin Tasrif sedang berada di luar negeri, oleh karena itu Presiden menunjuk sementara sebagai Menteri ESDM Ad interim. Dan kebetulan isu yang dibahas kemarin (dalam rapat terbatas) itu sangat mendesak yaitu kualitas udara di Jakarta,” ujarnya.

Baca juga: Menteri LHK sebut kendaraan bermotor penyebab utama pencemaran udara
 
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sekaligus Menteri ESDM Ad Interim Sandiaga Uno mengatakan Presiden Jokowi meminta kepada jajaran menteri dan kepala lembaga terkait untuk menyusun langkah-langkah konkret dalam satu pekan ke depan untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek.
 
Dari sisi pariwisata, kata Sandi, polusi udara dapat mengganggu pelaksanaan lomba lari marathon atau sport tourism internasional yang kerap diselenggarakan di Jabodetabek.
 
Sandi mengaku khawatir jika polusi udara terus memburuk, maka dapat menurunkan reputasi Jakarta sebagai kota yang kerap menyelenggarakan lomba lari marathon internasional, dan pada akhirnya mengurangi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
 
Saat membuka rapat terbatas tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa kualitas udara di Jabodetabek selama sepekan terakhir sangat buruk. Pada Sabtu (12/8), kualitas udara di DKI Jakarta berada di angka 156 atau masuk kategori tidak sehat.

Baca juga: Menparekraf akui kualitas udara di Jabodetabek memprihatinkan​​​​​​

Menurut Presiden, perlu ada langkah jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek.
 
"Dalam jangka pendek secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik. Kemudian juga rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Kemudian memperbanyak ruang terbuka hijau," kata Presiden Jokowi.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023