Jakarta (ANTARA) - Rangkaian pertandingan pertama Liga Premier musim 2023/2024 sudah tuntas dilalui 20 tim yang berkompetisi dalam liga elite Inggris itu.

Tujuh tim mencatat kemenangan, enam tim memetik satu poin, dan tujuh lainnya gagal meraih poin.

Memang terlalu spekulatif mengukur kinerja sebuah tim hanya dari pertandingan pembukanya, namun pertandingan pertama selalu menjadi kesan awal mengenai apa yang bisa dilakukan sebuah tim selanjutnya, termasuk tim-tim yang finis meyakinkan untuk masuk Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Conference Europa.

Dalam pekan pertama liga sepak bola terbaik di dunia itu, empat dari enam tim yang mencatat kemenangan adalah tim-tim yang finis empat besar musim lalu, yakni Manchester City, Arsenal, Newcastle United, dan Manchester United.

Dua tim lainnya adalah Fulham dan Brighton & Hove Albion, yang pada musim lalu masing-masing finis urutan enam dan 10.

Fulham membuka musim baru dengan membungkam tuan rumah Everton 1-0 pada 12 Agustus, sedangkan Brighton membantai tim promosi Luton Town dengan 4-1 pada hari yang sama.

Brighton memberi bukti awal bahwa perjalanan menawannya musim lalu, bakal berlanjut musim ini. Bersama Liverpool dan West Ham United yang menjuarai Liga Conference Europa musim lalu, Brighton akan mencari peruntungan dalam Liga Europa musim ini.

Brighton sejauh ini menjadi tim paling produktif dalam menciptakan peluang, dengan 27 peluang. Mereka menjadi tim kedua setelah Newcastle United yang mencetak lebih dari tiga gol dalam pertandingan pertama musim ini.

Brighton yang musim lalu mengawali kompetisi dengan membungkam Manchester United 2-1 di Old Trafford, telah memberi pesan bahwa mereka siap untuk kembali menggebrak Liga Inggris.

Fulham yang akhir pekan lalu mengungguli Everton dalam penguasaan bola 60 persen, juga bisa menjadi batu sandungan, termasuk bagi tim-tim besar Inggris.

Tetap saja, yang lebih menarik dibahas adalah awal perjalanan empat tim yang tampil dalam Liga Champions musim ini.

Di antara keempat itu, adalah Newcastle United yang paling menjanjikan.


Lebih luwes

Jika musim lalu mengawali musim dengan menang 2-0 atas Nottingham Forest, maka musim ini The Magpies langsung tancap gas dengan menang 5-1 atas Luton Town.

Newcastle yang akan berlaga kembali di Liga Champions setelah absen dua dekade, berubah menjadi tim menakutkan sejak diakuisisi Arab Saudi.

Musim ini mereka sepertinya bahkan menjadi lebih klinis dan semakin padu, sehingga semakin mengancam kemapanan tim-tim besar Liga Inggris.

Akhir pekan lalu mereka menciptakan peluang emas terbanyak dibandingkan tim Liga Inggris mana pun, dengan 13 peluang emas, atau satu peluang lebih baik dari Brighton.

Newscastle mempertahankan konstruksi kokoh dalam lini pertahanan dalam formasi 4-3-3 yang juga dipasang Fulham, Arsenal dan Liverpool, dalam pekan yang sama.

Arsenal sendiri tetap segarang musim lalu, bahkan menjadi lebih luwes. Mereka semakin kuat di lapangan tengah, terutama setelah Declan Rice menyeberang dari West Ham dalam bursa musim panas ini.

Seperti awal musim lalu kala melawan Crystal Palace, Arsenal memasukkan dua gol ke kandang lawan. Bedanya, kali ini tak dibarengi dengan tak kebobolan atau "clean sheet".

Sebaliknya, Manchester City yang musim lalu untuk pertama kali dalam sejarahnya menjuarai Liga Champions, mengawali musim dengan "clean sheet" seperti musim lalu kala membabat 2-0 West Ham United.

Akhir pekan lalu itu City membuka musim dengan mencukur tim promosi Burnley 3-0 di Stadion Etihad. Jelas mereka ingin semakin sempurna, tapi ada gejala cenderung berkarat, seperti disebut BBC.

Sementara itu, Manchester United menang susah payah 1-0 atas Wolverhampton Wanderers.

Walau catatan ini lebih baik ketimbang saat takluk 1-2 kepada Brighton dalam pertandingan pertama musim lalu, Setan Merah yang belum bisa menurunkan Rasmus Hojland karena cedera, nyaris diterkam Wolves.

Hanya karena kecemerlangan kiper baru Andre Onana, United terhindar bernasib buruk.


Tak mau tergelincir

Tiga tim besar lainnya, yakni Liverpool, Chelsea, dan Tottenham Hotspur tak berhasil memetik poin penuh.

Dalam big match pertama Liga Inggris musim ini, Chelsea dan Liverpool berbagi poin setelah imbang 1-1.

The Blues tak berhasil mengonversi dominasi penguasaan bola dengan kemenangan. Namun itu hasil yang cukup adil untuk kedua tim raksasa.

Di stadion lain, Spurs yang untuk pertama kalinya sejak 2010 bermain tanpa Harry Kane yang merapat ke Bayern Munchen di Jerman, sudah melupakan kepergian Kane.

Memainkan dua rekrutan baru sejak awal, bek tengah Micky van de Ven dan gelandang serang James Madison, Spurs menjadi tim yang lebih menekan, walau berstatus tim tamu untuk Brentford yang musim lalu pernah menelan tim-tim hebat seperti Liverpool dan Manchester City.

Memang baru satu pertandingan dan masih ada 37 pertandingan untuk setiap tim sampai Mei tahun depan, tapi petunjuk awal sudah didapat.

City dan Arsenal masih setangguh musim lalu, sedangkan Newscastle telah memberi pesan untuk menjadi tim lebih mengerikan dibandingkan musim lalu. Demikian pula dengan Brighton.

Tapi, sekalipun tak memberikan pesan meyakinkan pada laga pekan pertamanya, Manchester United dan Liverpool, tetap ancaman besar bagi siapa pun.

Demikian pula Chelsea dan Spurs, yang musim ini tak memiliki jadwal sepadat tim-tim besar lainnya, sehingga bisa fokus di kancah domestik.

Pekan-pekan pertama, apalagi laga pembuka, memang bukan barometer untuk menilai arah berikutnya kompetisi ini karena memang terlalu gegabah untuk optimistis dan pesimistis hanya karena melihat statistik hari pertama kompetisi.

Namun, kali ini tak ada tim besar yang tergelincir di awal musim.

Kesan yang muncul dari pekan pertama adalah tim-tim berjuang keras untuk tak tergelincir terlalu cepat di awal musim, mungkin karena perjalanan mulus di awal kompetisi menjadi modal penting untuk menapaki laga-laga berikutnya.


 

Copyright © ANTARA 2023