Menuju Indonesia baru itu, pertama kan pembangunan sumber daya manusia (SDM), kekayaan alam tidak menjadi jaminan penggerak Indonesia yang baik,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi hijau menjadi penggerak menuju Indonesia maju.

"Menuju Indonesia baru itu, pertama kan pembangunan sumber daya manusia (SDM), kekayaan alam tidak menjadi jaminan penggerak Indonesia yang baik," kata Zulkifli seusai Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Kedua, kata dia, pengembangan ekonomi hijau., yang dapat diartikan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbonmonoksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial .

"Kedua, ekonomi yang hijau, lingkungan saya kemarin lari Minggu pagi suaranya serak berarti polusinya tinggi. Jadi, ekonomi hijau dan hilirisasi. Itu untuk menjadi negara maju itu faktor penentu di tahun politik 2024 kita harus punya pemimpin yang tepat dan pemilu berjalan demokratis, jujur, adil, aman, dan lancar," ucap Mendag.

Baca juga: Ekonomi hijau jadi prioritas kerja sama Indonesia-Korsel di masa depan

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa calon pemimpin mendatang harus memiliki nafas panjang disertai keberanian dan konsistensi untuk bekerja melanjutkan kebijakan krusial yang telah ia mulai, karena seharusnya memang lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas.

"Yang dibutuhkan itu adalah nafas panjang, karena kita tidak sedang jalan-jalan sore, kita juga tidak sedang lari sprint, tetapi yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Presiden menegaskan kembali pesannya bahwa kepemimpinan ke depan, yang akan ditentukan lewat Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2024, sangat menentukan masa depan Indonesia.

"Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu. Tapi apakah sanggup atau tidak, untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah dimulai saat ini?," ujar Jokowi.

Baca juga: Mendag: Perwakilan dagang RI di 45 negara siap kolaborasi dengan UMKM

Presiden memaparkan sejumlah kebijakan penting yang ia yakini perlu dilanjutkan, salah satunya hilirisasi sumber daya alam (SDA). Menurut Presiden hilirisasi SDA dapat meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia menjadi dua kali lipat atau lebih dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Presiden memaparkan pendapatan per kapita Indonesia pada 2022 berada di angka Rp71 juta. Angka tersebut akan meningkat dua kali lipat menjadi Rp153 juta (sekitar 10.900 dolar AS) dalam 10 tahun ke depan, Rp217 juta (sekitar 15.800 dolar AS) dalam 15 tahun mendatang, dan Rp331 juta (sekitar 25.000 dolar AS) pada 22 tahun nanti.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023