Tenggarong (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggunakan materi etika digital dan budaya digital untuk menjaga serta membangun sopan santun dan budi pekerti masyarakat tetap positif di ruang digital Indonesia.

"Kami punya program literasi digital dengan materinya etika digital, kami sampaikan kepada masyarakat bahwa ketika menggunakan media sosial memang ada etika dan harus pakai etika yang juga berlaku di masyarakat. Ada juga materi tentang budaya digital," kata Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Untuk materi budaya digital, menurut Usman para peserta program literasi digital diajak untuk bisa membangun wawasan dan nilai-nilai kebangsaan dengan menjunjung Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika, hingga nilai kearifan lokal dalam berinteraksi di ruang digital.

Baca juga: Jokowi sedih kebebasan demokrasi dilampiaskan dengan fitnah

Dua materi itu juga dilengkapi dengan dua materi lainnya yaitu mengenai kecakapan digital dan keamanan digital sehingga masyarakat Indonesia diharapkan dapat lebih optimal memanfaatkan ruang digital sebagai wadah yang aman dan nyaman bagi banyak pihak.

Selain literasi digital, Usman mengatakan pihaknya memanfaatkan medium-medium komunikasi publik milik Kemenkominfo untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat menjaga ruang digital lebih aman dengan tetap berpegang pada sopan santun.

Ia mencontohkan untuk program komunikasi publik selama masa menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serentak, Kemenkominfo selalu mengajak masyarakat untuk mendukung Pemilu Damai.

"Kami sampaikan dan ingatkan masyarakat untuk mendukung Pemilu Damai dengan sopan santun. Kalau tidak diingatkan ketidaksopan santunan bisa saja membuat pemilu tidak damai. Itu selalu kita sampaikan di media-media sosial kita," kata Usman.

Setelah rutin dilakukan dalam dua tahun terakhir, indeks literasi digital Indonesia perlahan membaik meski masih berada dalam kategori sedang.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) untuk di 2022 diketahui indeks literasi digital Indonesia berada di titik 3.54 poin naik 0.05 poin dari 2021.

Usman mengatakan memang dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan berulang agar indeks tersebut dapat menapai hasil yang baik.

"Ini memang program yang harus dilakukan terus menerus agar etika digital dan budaya digital masyarakat Indonesia dapat terus meningkat," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam pidato di dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang bersama DPR dan DPD tahun 2023 menyinggung mengenai budi pekerti dan sopan santun masyarakat yang menurun di ruang digital.

Ia menilai meski saat ini masyarakat mudah mengakses ruang digital untuk berbagi informasi secara positif, namun tidak sedikit yang menggunakannya untuk hal-hal bersifat negatif.

"Kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia," kata Presiden.

Baca juga: Pentingnya sopan santun sebagai adab beraktivitas di ruang digital

Baca juga: Kominfo-Bawaslu bentuk satgas awasi kampanye di ruang digital

Baca juga: BSSN soroti pentingnya peningkatan literasi keamanan digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023