Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Museum Perumusan Naskah Proklamasi mengadakan kegiatan Tapak Tilas Proklamasi yang diikuti lebih dari 1.000 orang di Jakarta, Rabu.
 
"Tapak Tilas Proklamasi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi setiap 16 Agustus," kata Koordinator Museum dan Galeri Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Pustanto di Jakarta, Rabu.
 
Ia mengatakan para peserta kegiatan yang terdiri atas berbagai elemen, seperti pelajar, komunitas, keluarga veteran, tokoh masyarakat, serta instansi terkait, diajak untuk turut merasakan kembali semangat proklamasi yang pernah digelorakan oleh para pendiri bangsa melalui kegiatan tersebut.

Baca juga: Napak tilas detik-detik kemerdekaan RI di tiga lokasi bersejarah
 
Dia menyebutkan acara yang diinisiasi oleh sejumlah elemen peserta tersebut merupakan simbol dari kebinekaan, seperti apa yang terjadi ketika proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan.
 
"Dengan kegiatan seperti ini, museum turut menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Sebagai tempat mempelajari sejarah, maka museum harus bisa menyampaikan nilai-nilai dari peristiwa yang terjadi," katanya.
 
Pihaknya menyambut baik serta mengapresiasi upaya dari seluruh elemen yang telah bergotong royong untuk menyukseskan acara ini.
 
Tapak Tilas Proklamasi terdiri atas berbagai rentetan kegiatan, seperti pentas seni tarian dan musik daerah, aksi teatrikal peristiwa proklamasi, hingga parade barisan yang dilakukan dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi hingga Tugu Proklamasi di Jakarta untuk bertemu bersama rombongan parade dari Museum Joang 45.
 
"Mudah-mudahan hari ini menjadi pengingat bahwa kita turut terlibat dalam kegiatan untuk menanamkan nasionalisme dan patriotisme kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang akan meneruskan cita-cita pendiri bangsa," kata Pustanto.

Baca juga: Berkelana dengan "mesin waktu" di Museum Perumusan Naskah Proklamasi
 
 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023