Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR Koordinator Ekonomi dan Keuangan (Korekku) Mohamad Sohibul Iman mengajak Parlemen Meksiko mendukung usulan pengembalian aset koruptor di luar negeri.

"Selama ini, aset-aset koruptor di luar negeri yang diindikasikan sebagai upaya pencucian uang (money laundry) sulit untuk diambil karena mendapat penolakan dari negara tempat koruptor menyimpan hasil korupsinya," katanya seperti disampaikan melalui tenaga ahli media Wakil Ketua DPR Korekku H Muarif di Jakarta, Kamis.

Sohibul Iman menyampaikan pernyataan itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Delegasi Parlemen Indonesia pada Forum Pertemuan Pimpinan Parlemen G-20 yang berlangsung di Mexico City, pada 3-5 April 2013.

Ia menjelaskan, ajakan itu disampaikan Sohibul Iman saat melakukan pertemuan bilateral antara kedua parlemen.

Delegasi Indonesia dalam pertemuan tersebut selain Sohibul Iman adalah Ketua BKSAP KH Surahman Hidayat dan Sekretaris I Bidang Politik KBRI Meksiko Sahadatun Donatirin.

Sementara, dari Parlemen Meksiko selain Ketua Senat Ernesto Cordero Arroyo juga Ketua Komite Asia Pasifik Senat Meksiko Teofilo Torres Corzo dan anggota senat Gabriela Cuevas Barron.

Sohibul menyampaikan persoalan korupsi harus dilawan secara menyeluruh dan sistematis.

"Kejahatan korupsi tak cukup hanya diselesaikan melalui kerangka legal formal belaka, namun harus ada kemauan politik termasuk pemiskinan dengan cara menyita aset baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Dalam konteks internasional, Parlemen Indonesia mengajak Meksiko bersama-sama di berbagai forum internasional untuk menyuarakan perlawanan terhadap korupsi, khususnya pengembalian dan penyitaan aset koruptor di luar negeri.

"Kami yakin, sebagai negara utama yang bergerak maju (mayor emerging countries) baik Meksiko maupun Indonesia bisa bersama-sama menyuarakan persoalan ini di berbagai forum internasional sehingga dapat lebih didengar masyarakat internasional," katanya.

Ajakan Sohibul itu mendapat respons positif dari Ernesto Cordero Arroyo.

Pihaknya menyambut positif ajakan tersebut dan akan dibicarakan bersama koleganya anggota senat lainnya.

"Persoalan melawan korupsi memang menjadi perhatian kami. Kami setuju dengan pandangan Anda atas persoalan melawan korupsi dan aksi pencucian uang (money laundry)," kata Ernesto.

Selain ajakan menyita dan mengembalikan aset koruptor di luar negeri, Sohibul juga menyarankan Meksiko untuk belajar banyak ke Indonesia menyangkut pembentukan badan anti-korupsi dan cara-cara penanggulangan korupsi.

"Kami berani mengatakan bahwa Indonesia sudah lebih awal dalam memerangi korupsi dan memiliki `legal and institutional framework` yang lebih lengkap. Karena itu kami mengajak Meksiko untuk mempelajari apa yang sudah ada di Indonesia," katanya.

Di sisi lain, Sohibul juga menyatakan kesediaan Indonesia untuk belajar dari kemajuan-kemajuan yang sudah dicapai Meksiko.

Misalnya, sesuai pengakuan Ernesto Cordero Arroyo bahwa Meksiko sudah lebih maju dalam melakukan reformasi sistem keuangan sejak krisis tahun 1995.

Sohibul merespons dengan kesediaan Indonesia mempelajarinya.

"Jadi, soal korupsi Meksiko belajar ke Indonesia, namun soal reformasi sistem keuangan, Indonesia bisa belajar ke Meksiko," katanya.

Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013