Jakarta (ANTARA) - Museum Joang 45 menyelenggarakan pawai Napak Tilas Proklamasi yang diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan untuk memperingati HUT Ke-78 Republik Indonesia.

Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Esti Utami selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut mengatakan, Napak Tilas Proklamasi merupakan acara rutin yang dilaksanakan sejak 1981.

"Kegiatan Napak Tilas Proklamasi ini bertujuan mengenang kembali peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia dan memberikan pemahaman kepada para peserta khususnya pada generasi muda akan nilai-nilai perjuangan," kata Esti di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.

Esti menjelaskan, Napak Tilas Proklamasi ini kembali digelar pada 2023, setelah ditunda penyelenggaraannya karena pandemi COVID-19 atau selama 3 tahun terakhir.

Adapun ratusan peserta yang mengikuti pawai tersebut antara lain pelajar SMP, SMA dan SMK, Komunitas Sepeda Ontel Batavia dan Klub Harley Davidson.

Baca juga: Napak tilas detik-detik kemerdekaan RI di tiga lokasi bersejarah
Baca juga: Mengenang perjuangan menuju kemerdekaan di Gedung Joang '45


Sebelum memulai perjalanan untuk pawai, acara dibuka dengan tarian tradisional dari Sanggar Tari Padmadwipa, menyanyikan bersama Indonesia Raya, hingga penampilan teatrikal tentang peristiwa Proklamasi dari Bukan Bengkel Teater.

Para peserta pawai berjalan beriringan menuju Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang berada di Jalan Imam Bonjol, Menteng, dengan pengawalan dari Dinas Perhubungan, Babinsa TNI, petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polri dan mobil ambulans demi keamanan peserta.

Peserta pawai mengenakan beragam pakaian, mulai dari batik, baju adat kebaya, baju sekolah, hingga baju pahlawan yang meniru sang Proklamator, Bung Karno.

Peserta pawai juga menyanyikan yel-yel dari grup mereka masing-masing selama perjalanan menuju Museum Perumusan Proklamasi.

Sesampainya di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, peserta pawai disuguhkan tiga tarian tradisional yang berasal dari Betawi, Sunda dan Bali.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023