London (ANTARA News) - Liga Utama Inggris pada Kamis mengumumkan keputusan bersejarah yakni penggunaan teknologi garis gawang pada kompetisi tertinggi Inggris yang dimulai pada musim 2013/2014, dalam skala kompetisi domestik ini merupakan pertama kalinya teknologi garis gawang akan dipergunakan.

Perusahaan Hawk-Eye yang bermarkas di Inggris mengalahkan perusahaan Jerman GoalControl untuk menyuplai teknologi tersebut, pada pertemuan yang dilakukan para ketua dari 20 Liga Utama Inggris.

Sistem Hawk-Eye menggunakan tujuh kamera untuk memantau pergerakan bola dan mengirim sinyal-sinyal pada jam para ofisial pertandingan dalam waktu sedetik, jika bola tekah melintasi salah satu dari garis gawang.

Teknologi itu akan dipasang di seluruh lapangan Liga Utama Inggris, sedangkan FA juga berniat untuk menginstal sistem itu di Stadion Wembley London sebelum pertandingan pembuka musim, Community Shield, dilangsungkan pada Agustus.

"Liga Utama Inggris dengan gembira mengumumkan bahwa kami telah menganugerahi Hawk-Eye, penyedia instrumen-instrumen proses visi untuk olahraga paling terkemuka di dunia, kontrak untuk menyediakan sistem-sistem teknologi garis gawang kepada 20 klub dan keseluruhan 380 pertandingan Barclays Liga Utama Inggris," demikian diumumkan liga melalui situs resmi mereka, www.premierleague.com.

"Sistem berbasis kamera akan diinstalasi sepanjang libur kompetisi sehingga akan siap digunakan pada akhir pekan pembuka musim Barclays Liga Utama Inggris 2013/2014 - pada Sabtu 17 Agustus."

"Ini akan menjadi pertama kalinya teknologi garis gawang digunakan di semua kompetisi domestik."

Liga Utama Inggris, kejuaraan sepak bola domestik paling populer di dunia, berada dalam jalur untuk menjadi liga utama Eropa yang pertama kali menggunakan teknologi ini.

Hal ini akan menandai perubahan terbesar di kompetisi Inggris sejak peraturan back-pass diperkenalkan pada 1992, yang mencegah kiper menangkap operan dari rekan-rekan setimnya.

"Ini mungkin akan menjadi salah satu momen yang akan membuat perubahan seperti peraturan offside dan back-pass, yang sebagian besar dari kami saat itu sangat skeptis terhadapnya, namun sekarang kami telah mengambil hati kami sebab kami menghargainya dan hal itu membantu meningkatkan permainan." kata pelatih timnas Inggris Roy Hodgson.

Hawk-Eye, yang dibeli oleh raksasa elektronik Sony pada 2011, sebelumnya telah menyajikan sistem-sistem pemantau bola untuk tenis dan kriket.

Pada awal bulan ini, badan sepak bola dunia FIFA memilih GoalControl, yang menggunakan sistem berbasis kamera lainnya, untuk menyediakan teknologi itu pada Piala Konfederasi di Brazil pada Juni.

Teknolgi garis gawang diperkenalkan sebagai upaya untuk menghindari kontroversi-kontroversi ketika para ofisial kesulitan menilai apakah bola telah melewati garis gawang atau belum sepanjang pertandingan.

Satu contoh kejadian besar terkini adalah pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, ketika gol gelandang Inggris Frank Lampard tidak dianggap masuk oleh wasit pada pertandingan babak 16 besar ketika melawan Jerman, meski jelas-jelas tembakannya telah masuk melintasi garis gawang.

Teknologi garis gawang telah dipergunakan untuk pertama kalinya pada Piala Dunia Klub tahun lalu di Jepang, di mana ajang itu menggunakan kedua sistem, baik Hawk-Eye dan GoalControl.

Mantan pemain Arsenal dan wakil ketua FA David Dein telah lama berkampanye mengenai pentingnya memperkenalkan teknologi itu, dan mengatakan bahwa hal itu telah mendapat banyak dukungan dari para ofisial pertandingan.

"Saya berada dalam kampanye ini selama enam atau tujuh tahun dan sekarang ini akan terjadi," ucapnya pada konferensi Soccerex di Manchester, Barat Laut Inggris.

"Para wasit memerlukan bantuan, kamera akan selalu mengungguli mata, dan setiap wasit di Liga Utama Inggris mendukungnya."

Ketua Liga Spanyol berharap dapat menerapkan teknologi serupa dalam tiga tahun mendatang.

"Kami tidak akan secepat Liga Utama Inggris, namun kami menyukai sistem itu," kata Francisco Roca Perez pada konferensi Soccerex.

"Saya berharap dalam dua atau tiga tahun mendatang kami akan mampu melakukan sesuatu seperti ini, apakah teknologinya kami beli atau kami ciptakan sendiri."

Sementara itu, Liga Utama Inggris mengatakan pihaknya telah meratifikasi kendali-kendali keuangan yang membatasi peningkatan gaji para pmain dan mewajibkan klub untuk menghindari kerugian sebesar 105 juta pound dalam kurun waktu tiga tahun, demikian AFP. (H-RF/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013