Mataram (ANTARA) - Tarian Rantak asal Minangkabau, menjadi pembuka pentas kolaborasi Sanggar Alam Takambang, Batusangkar, Sumatera Barat dengan Sanggar Adeva Devayoni di Taman Budaya Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/8) malam.

Tarian yang diperagakan secara apik tersebut, sekaligus menjadi pelepas kerinduan para perantau "urang Minang" yang berada di perantauan khususnya di Pulau Lombok, NTB.

Kepala Taman Budaya Provinsi NTB, Sabarudin menyatakan dengan pertunjukan tari kreasi dari Minangkabau dan Lombok tersebut, membuat taman budaya semakin semarak dan meriah.

"Kami sangat bangga dengan penampilan kolaborasi Sanggar Alam Takambang dan Sanggar Adeva Devayoni," katanya dalam sambutan acara tersebut.

Baca juga: Puluhan pemuda dari 32 negara penerima BSBI tampilkan tarian Indonesia

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, Ariswandi mengharapkan penampilan tari kolaborasi tersebut tidak hanya ditampilkan di Lombok.

"Namun juga kesenian kolaborasi itu bisa berlanjut ke seluruh Indonesia," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UMSU berpartisipasi pecahkan rekor MURI tari etnis terbanyak

Pimpinan Sanggar Alam Takambang, Rahmad Oscar Ridho dan Sanggar Alam Adeva Devayoni, Ni Putu Ari Handayani, menyatakan terima kasihnya kepada para penonton yang sudah turut hadir dalam pentas kolaborasi tersebut.

Selain Tari Rantak, tampil juga Tari Genyeng dan Tari Dedare Nyesek dari Sanggar Adeva Devayoni termasuk penampilan "Baby Power" dan "Deva Crew".

Sedangkan Sangar Alam Takambang bersama peserta workshop menampilkan juga Tari Oso yang memadukan dengan Tari Piring.

Baca juga: Busana dan tarian Minahasa memukau warga Jepang

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023