Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi memberikan apresiasi kepada keluarga tentara Jepang yang turut berjuang untuk kemerdekaan Indonesia yakni Gani Giro Nasuha, cucu dari Giro Nakama dan Kresna Hadi, cucu dari Kingoro Murakami.

"Hari ini khusus saya undang perwakilan keturunan Jepang yang merupakan pejuang Indonesia karena ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Ini simbol kuat kedekatan Indonesia dan Jepang," kata Heri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Dubes Heri, yang didampingi Wakil Duta Besar John Tjahjanto Boestami dan pejabat KBRI Tokyo, memimpin upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).

Pasukan pengibar bendera (paskibra) dalam upacara pengibaran bendera merah putih itu melibatkan 18 pelajar Indonesia yang dilatih khusus Taruna Akademi TNI yang melaksanakan pendidikan di National Defense Academy of Japan.

Usai melakukan upacara Heri beserta Ibu Nuning Akhmadi melakukan pemotongan tumpeng untuk perwakilan masyarakat, perwakilan BI dan BUMN di Jepang serta Taruna TNI.

Heri menambahkan bahwa peringatan HUT RI tahun ini juga bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang.

Dia juga mengingatkan agar WNI tetap menjaga persatuan khususnya menjelang Pemilu 2024 mendatang. "Kita sama-sama di rantau, jadi harus menjaga kekompakan dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Saya mengingatkan agar kita jangan pernah lelah mencintai Indonesia. Mari Terus Melaju, untuk Indonesia Maju," kata Heri.

Ada pula acara ramah-tamah dengan WNI di Jepang yang dimeriahkan dengan berbagai aneka lomba seperti lomba kelereng, makan krupuk dan tarik tambang serta karnaval anak-anak berpakaian daerah.


Peletakan Bunga di Monumen Soekarno, Tokyo

Selain memimpin upacara HUT RI, Heri melakukan upacara penghormatan kepada pahlawan keturunan Jepang di Monumen Soekarno yang berada persis di samping Kuil Seisho Ji, Tokyo.

“Ini adalah apresiasi kita atas peran pahlawan keturunan Jepang yang berjuang bersama pahlawan Indonesia. Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa dan konstitusi kita tidak membedakan latar setiap individu. Semua warga Indonesia berkedudukan sama di mata hukum dan mendapat pelayanan yang sama”, katanya.

Pada acara tersebut Heri didampingi Atase Pertahanan Laksamana Pertama Azwan Yusuf, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Yusli Wardiatno dan Kresna Hadi yang merupakan perwakilan keluarga mantan tentara Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Monumen Soekarno didirikan oleh Pemerintah Jepang beberapa tahun setelah kunjungan Presiden Soekarno ke Jepang pada 1958 atas undangan Kaisar Hirohito.

Baca juga: KBRI Tokyo imbau WNI waspadai sengatan panas
Baca juga: Busana dan tarian Minahasa memukau warga Jepang

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023