Semarang (ANTARA News) -  Indonesia hanya menyisakan unggulan utama Simon Santoso pada "Skycity New Zealand Badminton Open 2013" yang melenggang ke perempatfinal setelah mengalahkan pemain Thailand Perinyawat Thongnuam dengan 20-22, 21-17, dan 21-17 dalam waktu 1 jam 7 menit.

Pada babak perempat final, Simon akan bertemu tunggal Korea Lee Dong Keun yang sebelumnya mengalahkan Sukamto Evert 17-21, 21-16, dan 21-11.

Namun sukses Simon tidak menular kepada tunggal putra Djarum Kudus Andre Kurniawan Tedjono yang gagal membendung pemain India Arvind Bhat pada kejuaraan yang berlangsung di Auckland, Selandia Baru, itu.

Menurut Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin seharusnya Andre bisa mengatasi ptunggal putra India itu, apalagi dalam dua pertemuan sebelumnya Andre yang menempati unggulan keenam selalu menang dari unggulan ke-13 tersebut.

"Mungkin saat di Selandia Baru, pukulan yang dilancarkan pemain India ini tidak cocok buat Andre sehingga sulit mematikan lawan atau bahkan sering mati sendiri," kata Yoppy.

Pada babak ketiga, Andre yang berperingkat 46 dunia harus mengakui keunggulan Arvind Bhat yang berperingkat 98 dunia dengan dua set langsung 19-21 dan 10-21.

Wisnu Yuli Prasetyo yang menempati unggulan ketujuh juga tersingkir setelah ditumbangkan pemain China Song Xue yang harus berjuang dari babak kualifikasi dengan tiga set 21-12, 20-22, dan 21-11.

Pada nomor tunggal putri, Indonesia gagal menempatkan pemainnya di perempatfinal setelah pemain pelatnas asal Djarum Kudus Yeni Asmarani yang menempati unggulan keempat dikalahkan pemain Jepang Akane Yamaguchi 13-21 dan 18-21.

Kemudian Renna Suwarno yang menempati unggulan ketujuh juga gagal membendung laju tunggal putri Jepang lainnya Ayumi Mine dan kalah dua set langsung 15-21 dan 18-21.

Pada nomor tunggal putri unggulan utama Pai Hsiao Ma (China Taipei) gagal melangkah ke semifinal setelah dikalahkan unggulan kedelapan dari China Yao Xue 10-21, 21-16, 10-21.

Sementara unggulan kedua Kaori Imabeppu dari Jepang dikalahkan tunggal putri Korea Kang Hae Won di babak kedua 21-15,9-21, dan 15-21.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013