Kunming (ANTARA) - Peserta Pameran China-Asia Selatan merasakan kenyamanan perjalanan dengan jalur Kereta China-Laos untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

Muhammad Fazle Rabby dari Bangladesh terkesan dengan kenyamanan Jalur Kereta China-Laos selama perjalanannya untuk berpartisipasi dalam ajang Pameran China-Asia Selatan yang resmi dibuka pada Rabu (16/8) di Provinsi Yunnan, China barat daya.

"Jalur Kereta China-Laos diharapkan berfungsi sebagai sebuah jembatan untuk menghubungkan China dan Laos, dan pertemuan akbar Pameran China-Asia Selatan akan membuahkan hasil yang lebih bermanfaat," katanya.

Dijadwalkan berlangsung hingga 20 Agustus, Pameran China-Asia Selatan ke-7 digelar di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan, dan berkat jalur kereta yang memulai layanan penumpang lintas batas pada April itu, banyak peserta memilih kereta sebagai moda transportasi pilihan mereka untuk menghadiri pameran tersebut.

Hampir 1.000 perusahaan dari 60 lebih negara dan kawasan diperkirakan menghadiri acara itu.

Per 15 Agustus, perbatasan masuk-keluar Mohan telah menangani total 246 kereta penumpang lintas batas dari China dan Laos, mengangkut total 52.888 penumpang dari 53 negara dan kawasan.

Demi mengatasi tingginya permintaan perjalanan yang didorong oleh pameran tersebut, sejumlah langkah telah dilakukan untuk menyediakan layanan yang efisien dan berkualitas tinggi bagi para partisipan.

Guna meningkatkan komunikasi penumpang, perangkat penerjemahan bahasa cerdas telah diluncurkan, menurut Luo Hui, seorang staf perbatasan.

Melalui interaksi sederhana dengan layar 8 inci, perangkat itu dapat melakukan penerjemahan secara waktu nyata (real-time) ke lebih dari 70 bahasa.

Selain itu, perangkat tersebut menawarkan bantuan untuk menerjemahkan berbagai bahasa etnis minoritas China dan dialek lokal ke dalam bahasa Mandarin China.

"Kami juga memiliki sebuah monitor waktu nyata untuk kereta, proses perizinan bea cukai yang dioptimalkan, dan layanan pemanduan yang ditingkatkan," tambah Luo.

Wakil Menteri Perdagangan China Li Fei mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa ketika Pameran China-Asia Selatan pertama digelar pada 2013, volume perdagangan tahunan antara China dan negara-negara Asia Selatan tercatat di bawah 100 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.308), tetapi angkanya mendekati 200 miliar dolar AS tahun lalu, mewakili peningkatan tahunan rata-rata sebesar 8,3 persen.

Saat ini, pameran itu menjadi sebuah platform penting untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dan negara-negara Asia Selatan, tambah Li. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023