Hari kemerdekaan menjadi momentum kami untuk menyalakan listrik di pelosok termasuk di Pulau Pasi
Makassar (ANTARA) - Masyarakat Pulau Pasi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan menikmati listrik andal pada malam hari dari PT PLN bertepatan di Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.

Atas penyalaan listrik ini, kegembiraan kini dirasakan oleh sebanyak 646 pelanggan di pulau tersebut.

Melalui keterangan rilis di Makassar, Jumat, Langke selaku Kepala Desa Bontoborusu, Pulau Pasi mengungkapkan rasa syukurnya di Hari Kemerdekaan RI, masyarakat di desanya dapat merasakan listrik yang andal pada malam hari.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN karena telah mewujudkan mimpi kami yang ingin menikmati listrik lebih lama pada malam hari.

Menurut Langke, listrik menjadi kebutuhan dasar yang sangat penting untuk mendukung masyarakat dalam beribadah, belajar, memperoleh layanan kesehatan hingga meningkatkan perekonomian di Pulau Pasi.

Saat ini, beban Puncak (BP) di pulau Pasi adalah 150 kilo Watt (kW) dan Daya Mampu Netto (DMN) sebesar 450 kW.

Baca juga: PLN Ternate datangkan pembangkit perkuat keandalan listrik wilayah 3T
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk warga sembilan dusun di Pulau Flores


General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin menyatakan komitmen PLN menghadirkan layanan listrik bagi masyarakat pulau terluar.

PLN sebagai pemegang mandat berkomitmen untuk menghadirkan listrik yang andal di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

"Hari kemerdekaan menjadi momentum kami untuk menyalakan listrik di pelosok termasuk di Pulau Pasi," ujar Andy.

Andy menyebut Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan sebesar 45,78 persen. Selain itu hingga Juni 2023, realisasi rasio elektrifikasi di wilayah Sulselrabar mencapai 99,78 persen. Sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen.

Andy merinci, dalam menyalurkan listrik di Pulau Pasi, PLN telah membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3,32 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 4,12 kms, serta 2 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 50 kilo Volt Ampere (kVA). Namun demikian, Andy mengatakan, bukan hal mudah dalam upaya melistriki wilayah 3T.

Guna menghadirkan listrik di Pulau Pasi, Andy mengungkapkan perjuangan PLN dalam memobilisasi pembangkit seberat 3 Ton menyeberangi laut hingga sampai ke lokasi.

Baca juga: Kaltim genjot pembangunan instalasi listrik desa di wilayah 3T
Baca juga: PLN alokasikan Rp369,16 miliar bangun listrik 3T di Kaltara


Petugas PLN juga harus menempuh jalur laut dengan waktu selama 12 jam dari Pulau Jampea menuju Pulau Pasi untuk mengirimkan pembangkit. Apalagi saat cuaca kurang baik yang menjadi tantangan tersendiri bagi petugas.

"Hal tersebut tidak menjadi halangan bagi kami untuk meneruskan perjuangan dalam melistriki ke daerah 3T," ujar Andy.

Apresiasi juga disampaikan Andy untuk pemerintah dan sekitar 300 masyarakat yang secara sukarela turut membantu memobilisasi pembangkit dari dermaga menuju ke kantor PLN dengan jarak sejauh hampir setengah kilometer.

"Saya pribadi terharu sekaligus bangga melihat perjuangan petugas PLN bersama dengan masyarakat," ujarnya..

Andy optimistis perjuangan heroik petugas PLN akan membawa berkah bagi kesejahteraan masyarakat penerima manfaat. “Semoga kehidupan masyarakat semakin sejahtera, roda perekonomian makin menggeliat karena produktivitas yang semakin tinggi. Begitu juga bagi anak-anak kini bisa belajar pada malam hari,” urainya.

Baca juga: PLN sebut rasio desa berlistrik telah mencapai 99,78 persen
Baca juga: PLN: 71 desa 3T di Sulselrabar telah teraliri listrik pada 2022

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023