Kudus (ANTARA) - Komunitas peduli kebudayaan Rumah Khalwat dan Balai Budaya Rejosari (RKBBR) Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, menggelar "Festival Jajan Pasar Sor Pring" atau di kebun bambu sebagai upaya mempromosikan jajanan tradisional yang mulai jarang dijumpai.

"Mudah-mudahan kegiatan semacam ini dapat menghidupkan potensi lokal Kudus serta dapat menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus Mawar Anggraini dalam Festival Jajan Pasar Kuliner Sor Pring dan Ngangsu Banyu dengan tema "Saiyeg Saeka Praya" di Balai Budaya Rejosari, Kudus, Sabtu.

Untuk itu, kata dia, perlu dikelola secara serius agar jajan pasar yang mulai jarang dijumpai semakin diminati masyarakat, terutama generasi muda.

Baca juga: Pelaku UMKM Bali jual makanan tradisional dengan bayar sukarela

"Kami juga berharap acara ini dapat mengangkat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat setempat dan mempromosikan potensi wisata desa. Seluruh elemen masyarakat tentunya harus ikut mendukung perkembangan industri wisata di Kabupaten Kudus," ujarnya.

Adapun jenis makanan makanan tradisional yang dihadirkan, di antaranya ada gantilut, ento-ento, pecel, nasi liwet, serta makanan tradisional lainnya.

Sementara itu, Koordinator Panitia Ngangsu Banyu Asha Jatmiko menjelaskan bahwa Festival Kuliner Sor Pring bertujuan untuk mendukung dan mempromosikan usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta mengenalkan kuliner tradisional kepada generasi milenial.

Acara ini berhasil menarik minat 40 pelaku UMKM dari daerah sekitar, termasuk beberapa peserta dari luar daerah.

Baca juga: Koki Qatar Noof Al Marri menikmati makanan tradisional Indonesia

"Tujuan dari acara festival kuliner sor pring adalah untuk mendukung dan mempromosikan UMKM serta mengenalkan kuliner tradisional kepada generasi milenial," ujarnya.

Festival Jajan Pasar Kuliner Sor Pring dan Ngangsu Banyu ini telah sukses menggabungkan semangat gotong-royong dan minat dalam menjaga warisan kuliner tradisional, serta memberikan kontribusi positif dalam mendukung perekonomian lokal. ***3***

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023